Jumlah Pengunjung

Rabu, 28 Desember 2016

HAKIKAT DAN MACAM-MACAM PUISI



BAB I
                                                     PENDAHULUAN               

1.1   LATAR BELAKANG
Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra yang paling menarik tetapi pelik. Sebagai salah satu jenis sastra, puisi merupakan pernyataan sastra yang paling utama. Segala unsur seni sastra mengental dalam puisi.
Puisi mengandung karya estetis yang bermakna, mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, merangsang panca indra dalam susunan yang berirama. Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang digubah dalam wujud yang paling berkesan. Puisi dapat membuat kita tertawa, menangis, tersenyum, berfikir, merenung, terharu bahkan emosi dan marah.
Sampai sekarang, puisi selalu mengikat hati dan digemari oleh semua lapisan masyarakat karena keindahan dan keunikannya. Oleh karena kemajuan masyarakat dari masa kemasa selalu meningkat, maka corak, sifat dan bentuk puisi pun selalu berubah, mengikuti perkembangan selera, konsep estetika yang selalu berubah dan kemajuan intelektual yang selalu meningkat.
Puisi adalah seni tulis dimana bahasanya digunakan untuk kualitas estetika untuk tambahan atau selain arti semantiknya. Penekanan pada segi estetik suatu bahasa adalah pembeda dari puisi dan prosa. Namun perbedaan ini masih diperdebatkan oleh para ahli. Bebrapa ahli modern memiliki bebrapa pendekatan dengan mendefinisikan puisi sebagai perwujudan imajenasi manusia yang menjadi sumber segala kreatifitas. Selain itu puisi juga merupakan curahan hati seseorang yang membawa orang lain kedalam keadaan hatinya. Di indonesia puisi telah mulai ditulis oleh hamzah vansuri dalam bentuk syair melo dan di tulis dengan huruf arab di akhir abad ke 16 atau awal abad ke 17 (ismail 2001) 


1.2   RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan puisi ?
2.      Jelaskan macam-macam puisi?

1.3. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan puisi.
2.      Untuk menegetahui macam-macam puisi.

















BAB II
 PEMBAHASAN
2.1   Hakikat Puisi
Puisi merupakan sebuah kata-kata indah, Puisi memiliki jenis-jenis atau macam-macam puisi. pengertian puisi adalah karangan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan mengutamakan keindahan kata-kata. Oleh karna itu, puisi dapat mengungkapkan berbagai hal kerinduan, kegelisahan, atau pengagungan, dengan ungkapan kata-kata indah.
Tarigan (dalam Djososuroto, 2006:10), mengatakan bahwa kata puisi berasal dari bahasa Yunani “poeisis” yang berarti penciptaan. Dalam bahasa Inggris disebut poetry yang berarti puisi, poet berarti penyair, poem berarti sajak atau syair. Arti yang semacam ini lama-kelamaan dipersempit ruang lingkupnya menjadi “hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat-syarat tertentu dengan menggunakan irama, sajak, dan kata-kata kiasan”. Dapat dikatakan bahwa puisi adalah pengucapan dengan perasaan, berbeda dengan prosa yang diungkapkan melalui pengucapan dengan pikiran.
Pengertian lain dikemukakan Zulfahnur (1996:79) bahwa puisi merupakan ekspresi pengalaman batin (jiwa) seseorang tentang kehidupan manusia, alam, dan Tuhan dengan media bahasa yang indah yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya, dalam bentuk teks.
Sejalan dengan pemikiran Najid (2003:14), puisi termasuk salah satu bentuk karya sastra. Puisi adalah jenis sastra imajinatif yang mengutamakan unsur fiksionalitas, nilai seni, dan rekayasa bahasa.
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dengan pemilihan kata-kata kias/imajinatif (Waluyo, 2005:1).
Puisi menurut (Tjahjono, 2000:1) ialah sebagai pembentuk, pembangun atau pembuat, karena memang pada dasarnya dengan menciptakan sebuah puisi maka seorang penyair telah membangun, membuat atau membentuk sebuah dunia baru, secara lahir maupun batin.
Pradopo (2005:7), menyatakan bahwa puisi itu mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan yang merangsang imajinasi panca indera dalam susunan berirama. 
Ada ahli yang berpendapat bahwa puisi ialah hal mencari dan melukiskan “yang diidamkan” (the idea). Dengan demikian tujuan isi bukanlah melukiskan kebenaran, melainkan memuja kebenaran dan memberi jiwa suatu gambaran yang lebih indah. Unsur keindahan dalam puisi satu diantaranya adalah rasa (Djososuroto, 2006:10). 
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian puisi ialah proses kreatifitas atau pencurahan ekspresi manusia dengan bahasa sebagai alatnya yang dituangkan atau diwujudkan dalam sebuah tulisan. 
Puisi merupakan salah satu jenis karya sastra. Dalam hal ini puisi dapat dikatakan sebagai perwujudan kepekaan seseorang terhadap alam dan kehidupan dalam usaha mengadakan komunikasi dengan orang lain. Puisi diartikan sebagai “membuat” di atas “pembuatan” karena lewat puisi pada dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri yang mungkin berisi pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah (Aminuddin, 2002:134).


2.2  Macam-Macam Puisi

2.2.1         Puisi Naratif 
Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair. Puisi ini juga mengandung cerita dengan pelaku, perwatakan, setting maupun rangkaia pristiwa tertentu yang menjalin suatu cerita.  Puisi ini terbagi ke dalam dua macam, yaitu:

2.2.1.1  Balada
Balada adalah puisi cerita tentang orang-orang perkasa ataupun tokoh pujaan. Puisi ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu folk ballad dengan litelary ballad sebagai suatu ragam puisi yang berkisah tentang kehidupan manusia yang berkisah tentang sifat pengasihnya, kecemburuan, kedengkian, ketakutan, kepedihan dan keriangan.
Contoh:
TERBUNUHNYA ATMO KARPO
karya W.S. Rendra.
Balada Terbunuhnya Atmo Karpo
Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi
bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnyadi pucuk-pucuk para
mengepit kuat-kuat lutut penungang
perampok yang diburu surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang
Segenap warga desa mengepung hutan tu
dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo
mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang
berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri.
Satu demi satu yang maju tersadap darahnya
penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka
2.2.1.2  Romansa
          Romansa adalah puisi cerita yang menggunakan bahasa romantis, berisi kisah percintaan yang diselingi perkelahian dan petualangan.
Contoh:
              TAMAN
Karya chairil anwar

Taman punya kita berdua
Tak lebar luas, kecil saja
Satu tak kehilangan lain dalamnya.
Bagi kau dan aku cukuplah
Taman kembangnya tak berpuluh warna
Permadani
Halus lembut di pijak kaki
Bagi kita bukan halangan.
Karena,
Dalam taman punya berdua
Kau kembang, kau kumbang
Aku kumbang,kau kembang.
Kecil, penuh suria taman kita
Tempat merenggut dari dunia dan nusia.

2.2.2        Puisi Lirik
Puisi lirik merupakan sarana penyair untuk mengungkapkan aku lirik atau gagasan pribadinya (Waluyo, 1995:136). Puisi lirik adalah puisi yang berisi luapan batin individual penyairnya dengan segala macam endapan pengalaman, sikap maupun suasana batin yang melingkupinya. Termasuk puisi jenis ini, antara lain:




2.2.2.1  Elegy
Elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka. Misalnya "Elegi Jakarta" karya Asrul Sani yang mengungkapkan perasaan duka penyair di Jakarta.
 Contoh:
ELEGI
Karya asrul sani

Ia yang hendak mencipta
Menciptalah atas bumi ini.
Ia yang akan tewas, tewas karena kehidupan.
Kita yang mau mencipta dan yang akan tewas
Akan berlaku untuk ini dengan cinta,
Dan akan jatuh seperti permata mahkota
Berderi sebutir demi sebutir
Apa juga masih akan tiba
Mesra yang kita bawa tiadalah
Kita biarkan hilang karena hisapan pasir
Engkau yang telah berani menyerukan
Kebenaran mu dari gunung dan keluasan
Sekali masak akan di timpa angin dan hujan
Jika suaramu hilang dan engkau mati
Maka kami akan berduka, dan kanan
Menghormat bersama kekasih kami
Kita semua berdiri di belakang tapal,
Dari suatu malam ramai,
Dari suatu kegelapan tiada berkata,
Dari waktu terlalu cepat dan kita mau tahan
Dari perceraian – tiada mungkin,
Dan snar mata yang tiada terlupakan.
Serulah, supaya kita ada dlam satu barisan
Serulah, supaya jangan ada yang sempat merindukan senja
Terik yang keras tiada lagi akan sanggup mengeringkan kembang kerenyam
Pepohonan sekali layu akan berdahan panjang
Dan buah-buahan akan matang pada tahun yang akan datang
Laut india akan melempar parang
Bercerita dari kembar cinta dan perceraian
Aku akan minta supaya engkau
Berdiri curam atas puncak dibakar panas
Dan sekali lagi berseru akan pelajaran baru.
Waktu itu angin juni akan bertambah tenang
Karena bulan berangkat tua
Karena akan segan kepada bunga yang telah berkembang
Disini telah datang suatu perasaan
Serta kita akan menderita dan tertawa.
Tawa dan derita yang tewas yang mencipta...

2.2.2.2  Serenada
Serenada adalah puisi percintaan yang dapat dinyanyikan.Kata "Serenada" berarti nyanyian yang tepat dinyayikan pada waktu senja. Rendra banyak menciptakan serenada dalam Empat Kumpulan sajak misalnya " Serenada Hitam", "Serenda Biru", "Serenada Merah Jambu", "Serenda Ungu" , "Serenada kelabu", dan sebagainya. Warna-warna di belakang serenada itu melambangkan sifat nyanyian cinta itu : ada yang bahagia,sedih, kecewa, dan sebagainya.
 Contoh:
SERENADA KELABU
Karya W.S. Rendra

1
Bagai daun yang melayang.
Bagai burung dalam angin.
Bagai ikan dalam pusaran.
Ingin ku dengan beritamu!
2
Ketika lewati kali terbayang gelakmu
Ketika melewati rumputan terkenang segala kenangan.
Awan lewat indah sekali
Angin datang lembut sekali
Gambar-gambar di rumah penuh arti
Pintupun terbuka lebar- lebar
Ketika aku duduk makan ku ingin benar bersama dirimu.

2.2.2.3  Ode
Ode adalah puisi berisi pujaan terhadap seseorang, suatu hal, atau suatu keadaan. Puisi ode, puisi yang berisi pujian terhadap seseorang yang memiliki jasa ataupun sikap kepahlawanan. Puisi ode merupakan puisi pujian terhadap seseorang atas suatu hal atau suatu keadaan. Jenis puisi banyak ditemukan zaman dahulu saat pahlawan Indonesia merebut kemerdekaan.
Contoh
  GENERASI SEKARANG
Karya Asmara Hadi

Generasi sekarang
Diatas puncak gunung fantasi
Berdiri aku, dan dari sana
Memandang ke bawah ke tempat berjuang
Generasi sekarang di pandang masa
Menciptakan kemegahan baru
Pantoen keindahan indonesia
Yang jadi kenang kenangan
Pada zaman dalam dunia

2.2.3        Puisi Deskriptif
                        Dalam puisi deskriptif, penyair memberi kesan terhadap suatu peristiwa atau fenomena yang dipandang menarik  perhatian penyair (Waluyo, 1995:137). Jenis puisi yang dapat dikategorikan kedalam jenis ini adalah satire, kritik sosial, dan puisi-puisi impresionistik.
Contoh :

MENGARUNGI ARUS MIMPI
Karya : Nurshalan

Mengalir syahdu di kesunnyian
Menanti sampai kehulu intan
Meliak liuk di bebatuan
Tragedi kelam pada impian.....
Aliran hidup yang semakin deras
Tenaga lemah semakin terkuras
Akankah ada datangnya ruas
Ruas sejajr yang hening terpaksa....
Aliran kelam pada impian
Menyayat hati yang rentan
Mengalir sejajr dikiiri kanan
Akankah bertemu di ruas intan....
2.2.3.1  Satire
                        Satire adalah puisi yang mengungkapkan perasaan tidak puas penyair terhadap suatu keadaan yang dituangkannya dalam keadaan, yang di tuangkan dengan cara menyindir, atau menyetakan sebaliknya.
Contoh :
TIKUS BERDASI
Karya : Jesika Amanda

Lihat kami
Bekerja keras banting tulang
Mengeluarkan keringat
Hanya untuk sesuap nasi
Upah kami
Hanya sebungkus nasi
Tempat tinggal kami
Di istana di bawah jembatan
Lihat kau
Hidup serba mewah
Bersenang-senang diatas penderitaan kami
Berfoya-foya dengan uang rakyat negri ini
Memang sudah bebas di penjajah
Tapi negri ini
Belum bebas di koruptor

3      Kritik sosial
                        Kritik sosial adalah puisi juga yang menyatakan ketidak senangan penyair terhadap keadaan atau terhadap diri seseorang, namun dengan cara membeberkan kepincangan atau ketidak beresan keadaan orang tersebut.
Contoh:
SAMPAH POLITIK
Karya : Zeinar

Tidaklah jelas suatu keputusan
Berkoar para pemulut besar
Perdebatan mulai memuncak
Tak peduli akibat dan tanggung jawab
Komentar seakan keputusan mutlak
Peratutan menjadi biang kerusuhan
Ironisasi jiga prasangka buruk
Masyarakat di buat linglung
Siapa yang benar....
Mana yang salah.....
Siapa sang pahlawan
Mana utusan setan
Hanya kemunafikan yang di agungkan
4 mpresionistik
                        Improsionistik adalah puisi yang mengungkapkan kesan penyair terhadap suatu hal.
Contoh:
IBU KOTA SENJA
Karya : Toto Sudarto Bactiar

Penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari
Antara kuli-kuli berdaki dan perempuan telanjang mandi
Di sungai keayangan, kota kekasih
Udara menekan berat di atas jalan berkelokan
Gedung-gedung dan kepala mengabur dalam senja
Mengurai dan layung-layung membara di langit berat daya, kata kekasih
Tekanan aku pada pusat hati mu
Ditengah-tengan kesibukan dan penderitaanmu
Aku seperti mimpi bulan putih dilautan awan belia
Sumber-sumber yang murni terpendam
Senantiasa di selimuti bumi keabuan
Dan tangan serta kata menahan nafas lepas bebas
Menunggu waktu mengangkit maut
Aku tidak tau apa-apa, di luar yang sederhana
Nyanyian-nyanyian kesenduan yang becanda kesedihan
Menunggu waktu keteduhan melanggar di pintu dini pagi hari
Serta di keabadian mimpi-mimpi manusia
Klakson dan lonceng bunyi bergiliran
Dalam penghidupan sehari-hari, kehidupan sehari-hari
Antara kuli-kuli yang kembali
Dan perempuan yang mendaki tepi sungai kesayangan
Serta anak-anak berenang tertawa tak berdosa
Dibawah samaran istana kejang
Layung-layung senja melambang hilang
Dalam hutan malam terjulang tergesah
Sumber-sumber mumi menetap terpadam
Senantiasa di selaputi bumi keabuan
Seta senja dan tangan menahan nafas lepas bebas
O, kota kekasih setalah senja
Kota kediamanku, kota kerinduanku

4.1.1        Puisi Kamar dan Puisi Auditorium
Istilah puis kamar dan puisi auditorium dipopulerkanoleh Leon Agusta dalam bukukumpulan puisinya, Hukla. Puisi kamar ialah puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja. Puisi kamar lebih berisi perenungan sehingga pemaknaannya bisa di capai lewat pemikiran yang tenang. Kebanyakan puisi Sapardi Djoko Damono bisa di kategorikan dalam jenis puisi kamar.
Contoh:
AKU INGIN

Aku ingin
Aku ngin mencintaimu dengan sederhana:
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepadaapi yang menjadikannya abu.
Akungin mencintaimu dengansederhana
Dengan isyarat yang tak sempat di sampaikan
Awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.
(Waluyo,2003:117)

Puisi Auditorium adalah puisi yang cocokdibacakan di auditorium, mimbar yang jumlah pendengarnya bisa dikatakan banyak. Puisi auditorium di sebut juga puisi mimbar, puisi yang keindahannya semakin bergelora ketika di baca dengan suara lantang. Untuk disebutkan sebagai contoh, Sajak Lisong karya W.S. Rendra bisa dikategorikan dalam jenis puisi mimbar.

4.1.2        Puisi Subjektif dan Objektif
Puisi subjektif atau bisa disebut puisi personal adalah puisi yang mengungkapkan gagasan, pemikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair sendiri. Puisi-puisi ekspresionis sema campuisi lirik dapat di kategorikan sebagai puis isubjektif. Puisi objektif atau puisi impersonal merupakan puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri. Jenis-jenis puisi yang bisa di golongkan sebagai puisi objektif adalah puisi naratif dan deskritptif, meskipunada di antaranya yang subjektif (Waluyo, 1995:138).
Puisi Subjektif disebutjuga Puisi Personal, yakni puisi yang mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan suasan adalam diri penyair sendiri. Puisi-puisi yang dituliskan umekspresionis dapat diklasifikasikan sebagai puisi subyektif, karena mengungkapkan keadaan jiwa penyair sendiri. Demikian pula puisi lirik dimana aku lirik bicara kepada pembaca. Puisi Objektif berarti Puisi yang mengungkapkan hal-hal di luar diri penyair itu sendiri. Puisi obyektif di sebut juga puisi impersonal. Puisi naratif dan deskriptif kebanyakana dalah puisi obyektif, meskipun juga ada beberapa yang subyektif.

Puisi Kongkret
            Puisi kongkret yaitu puisi yang mementingkan bentuk grafis atau tata wajah yang disusun mirip dengan gambar. Di samping makna yang ingin disampaikan oleh penyair, ia juga memperlihatkan kemanisan susunan kata-kata dan baris serta bait yang menyerupai gambar seperti segitiga, huruf Z, kerucut, piala, belah ketupat, segi empat, dan lain-lain.
          Puisi kongkret sangat terkenal dalam dunia perpuisian Indonesia sejak tahun 1970-an. Sutardji Calzoum Bachri termasuk pelopor juga. Puisi-puisi Sutardji Calzoum Bachri banyak yang dapat dikategorikan puisi kongkret. Puisi yang berjudul “Tragedi Winka dan Sihka” ( bentuk zig-zag), Q (mirip sebuah bangunan), Kucing ( segi empat) termasuk puisi kongkret.

Perhatikan puisi kongkret Dharma Sari di bawah ini!

             Drama Sebabak

             a  C  a  r  a  C  a
                                    o             e
                 w             w
                 o              e
                   C   o  w  o   K   a  n  d   K  e  w  e  k
                        o                                       e
                         w                               w
                                e                       o
                                   e                o
                                        e        o
                                             K
                                             a
                                             u
                           O  w  e  e  e  e  e  e  k  k

               Puisi kongkret yang mirip gambar piala, yang garis-garisnya diganti dengan sepuluh huruf itu cukup unik juga. Puisi tersebut mengedepankan sebuah acara remaja antara cowok dan cewek yang berakhir dengan saling menuduh : kau penyebab cewek melahirkan.

Unsur-unsur yang Menonjol dalam Puisi Kontemporer

Unsur-unsur yang menonjol dalam puisi kontemporer ialah :
  1. unsur bunyi  : menggunakan rima dan repetisi
  2. tipografi        : susunan baris-baris atau bait-bait puisi serta cara penulisan huruf
  3. enjambemen: pemotongan kalimat atau frase pada akhir baris dan potongan lainnya diletakkan kembali pada baris berikutnya.
  4. parodi atau unsur kelakar

Makna Puisi Kontemporer

            Puisi yang baik pasti memiliki makna walaupun dalam arti yang berbeda-beda. Meski Sutardji Calzoum Bachri menampilkan kata-kata tanpa makna , ia masih tetap berorientasi kepada makna dalam membawa suasana. Bagaimanapun juga puisi yang berhasil mesti mempunyai makna. Pembaca tidaklah sia-sia jika mencoba mencari makna dalam puisi-puisi kontemporer

a.  Perhatikan puisi Q di bawah ini!

                                      Q
                                     !    !
                                     !    ! !
                                            !             !  !            !  !         !
                                                                             !
                                     !     a
                                             lif          !  !   
                                               l
                                          l       a
                                    l                  a                             m
                                                                          !           !
                               m    m   m   m   m   m   m   m   m   m  m
                                   ii              iii    i      i     i     i     ii     i
                  m  m  m  m m m m m m  m m m m  m m m  m  m  m

                                                            ( Sutardji Calzoum Bachri)

b. Perhatikan puisi “Tragedi Winka dan Sihka” di bawah ini!
       Tragedi Winka dan Sihka
kawin
           kawin
                      kawin
                                kawin
                                           kawin
                                                     ka
                                               win
                                          ka
                                    win
                                ka
                           win
                       ka
                 win
             ka
       win
 ka
      winka
               winka
                         winka
                                  sihka
                                           sihka
                                                    sihka
                                                             sih
                                                         ka
                                                    sih
                                                 ka
                                            sih
                                         ka
                                   sih
                                ka
                            sih
                        ka
                            sih
                                 sih
                                      sih
                                           sih
                                                sih
                                                     sih
                                                          ka
                                                            Ku

                               (Sutardji Calzoum Bachri, 1983)

          Meskipun makna puisi tersebut tidak diungkapkan, bentuk fisik puisi di atas membentuk makna. Puisi di atas merupakan tragedi. Pembalikan kata /kawin/ menjadi /winka/ dan /kasih/ menjadi /sihka/ mengandung makna bahwa perkawinan antara suami istri itu berantakan dan kasih antara suami dan isteri sudah berbalik menjadi kebencian.
          Baris-baris puisi yang membentuk zig-zag mengandung makna terjadinya kegelisahan dalam perjalanan perkawinan itu. Pada baris ketujuh kata /kawin/ berjalan mundur. Hal ini mengandung makna bahwa cinta dalam perkawinan yang tadinya besar, berubah menjadi semakin lama semakin mengecil. Pada baris ke-15 kata /kawin/ berubah menjadi /winka/, ini berarti percek-cokan dan perpisahan sudah sering terjadi sehingga kata /kasih/berubah menjadi/sihka/, artinya kasih itu berubah menjadi kebencian. Pada baris ke-22 kasih itu mundur sekali, sampai akhirnya tinggal kasih sebelah saja, yakni tinggal /sih/ . Pada akhir puisi ini kawin dan kasih itu menjadi kaku atau mati. /Ku/ diawali dengan huruf kapitall menyatakan bahwa mereka kembali kepada Tuhan.
          Baik puisi “Tragedi Winka dan Sihka” maupun “Q” , keduanya termasuk puisi kongkret. “Tragedi Winka dan Sihka” melambangkan bentuk zig-zag dan “Q” dengan bentuk grafis yang mirip sebuah bangunan.
          Membaca alif lam mim, kita ingat kita ingat kepada Quran. Ini diperkuat dengan judul Q = Quran. Tanda seru sebanyak itu dimaksudkan agar manusia rajun membaca Quran dengan pemahaman yang mendalam. Huruf  alif lam mim juga bermakna agar manusia membuka misteri alam dan semua misteri alam itu ada jawabannya dalam Quran

Contoh lain

                                    
     V V V V V V V V V V V V V V V V V
  V V V V V V V V V V V V V V V V V 
  V V V V V V V V V V V V V V V V V
  V V V V V V V V V V V V V V V V V
  V V V V V V V V V V V V V V V V V
  V V V V V V V V V V V V V V V V V
  V V V V V V V V V V V V V V V V V
  V V V V V V V V V V V V V V V V V
                             V
  !             VIVA PANCASILA            !
                                              
                                        (Jeihan)



          Untuk memahami bentuk puisi semacam ini kita perlu memiliki daya kontemplasi dan imajinasi yang tinggi. Puisi karya Jeihan ini dapat saja kita tafsirkan sebagai perjuangan bangsa Indonesia dalam menggali, merumuskan, menghayati, dan mengamalkan Pancasila sebagai dasar negara.
          Jumlah V tujuh belas dan jumlah baris delapan mengandung makna diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Memang sejak waktu itu hingga sekarang, untuk mewujudkan suatu kehidupan bangsa yang berdasarkan Pancasila diperlukan proses yang panjang, walaupun banyak tantangan, Pancasila tetap jaya.

Puisi Diafan
Puisi diafan disebut  juga puisi trasparan. Artinya pembaca dapat dengan mudah mengetahui isi atau maksud puisi yang dibacanya. Puisi- puisi
angkatan Pujangga Baru termasuk puisi taransparan. Puisi-puisi mereka agak mudah di pahami.

Contoh Puisi Diafan
DIKAKIMU
Aku mengembara
Badan lemah berdaya tiada
Tinggi gunung yang kudaki
Lepas mega menghadap wala
Berapa kali aku terhenti
Meebah diri melepas lelah
Sekali aku meninjau ke bawah
Takjub melihat permai permata
Mana rumahku mana hamlaman
Mata mencari kelihatan tiada
Sekalian menyatu indah semata
Terpaku diri memandang taman
Tuhanku, hati hasratkan Engkau! Pimpin umat-Mu naik memuncak Tempat mega tiada menutup.

Ku memohon kepadamu..
untuk sekali saja, kau bagi kupingmu..
Mengapa tak jua kau dengar rintihanku
Mengapa tak jua kau dengar isakanku
Ku memohon padamu..
Dengarkan aku, aku mau melakukan apa saja
Agar kita bisa berlayar berdua di samudera manapun.
Kau memalingkan muka..
Tak kau gubris diriku..
Sudah Ku katakan,
Aku lebih gila daripada 'Majnun'
Masih saja tak kau dekap diriku
Konkret

Dalam puisi prismatis penyair mampu menyelaraskan kemampuan menciptakan majas, versifikasi, diksi, dan pengimajian sedemikian rupa sehingga pembaca tidak terlalu mudah menafsirkan makna puisinya, namun tidak terlalu gelap. Pembaca tetap dapat menelusuri makna puisi itu. Namun makna itu bagaikan sinar yang keluar dari prisma. Ada bermacam-macam makna yang muncul karena memang bahasa puisi bersifat multi interpretable. Puisi prismatis kaya akan makna, namun tidak gelap. Makna yang aneka ragam itu dapat ditelusuri pembaca. Jika pembaca mempunyai latar belakang pengetahuan tentang penyair dan kenyataan sejarah, maka pembaca akan lebih cepat dan tepat menafsirkan makna puisi tersebut.
Penyair-penyair seperti Amir Hamzah dan Chairil Anwar dapat menciptakan puisi-puisi prismatis. Namun belum tentu semua puisi yang dihasilkan bersifat prismatis. Hanya dalam suasana mood seorang penyair besar mampu menciptakan puisi prismatis. Jika puisi itu diciptakan tanpa kekuatan pengucapan, maka niscaya tidak akan dapat dihasilkan puisi prismatis. Puisi-puisi dari orang yang baru belajar menjadi penyair biasanya adalah puisi diafan. Namun kadang-kadang juga kita jumpai puisi gelap.




BAB III
 PENUTUP

4.2                                      Kesimpulan
                        Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengertian puisi ialah proses kreatifitas atau pencurahan ekspresi manusia dengan bahasa sebagai alatnya yang dituangkan atau diwujudkan dalam sebuah tulisan. Dalam hal ini puisi dapat dikatakan sebagai perwujudan kepekaan seseorang terhadap alam dan kehidupan dalam usaha mengadakan komunikasi dengan orang lain. Dilihat dari bentuknya puisi terdiri dari berbagai macam yaitu puisi naratif, puisi lirik, puisi deskriptif, puisi kamar dan auditorium, puisi subjektif dan puisi objektif, puisi konkret,puisi diapandan puisi pragmatis.

4.3                                      Saran
                        Sebagai saran, dalam proses pembuatan makalah tentang macam-macam puisi ini semoga dapat bermanfaat baik secara umum maupun khusus. Kami selaku pembuat makalah apabila terdapat banyak kesalah dalam pembuatan makah menerima kritik dan saran dari pembaca.







DAFTAR PUSTAKA
Aminudin.2014. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Malang: Sinar Baru Algensindo
Kokasih, engkos. 2006. Cerdas Berbahasa Indonesdia. Jakarta: Erlangga.
Wellek, R dan Warren, A. 1993.  Teori Kesusastraan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
http://id.Dewi. 2008. Pengertian Fungsi dan Ragam Sastra.blogspot.com.
http://www.kapasitor.net/community/post/2920-ragam-dan-jenis-puisi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar