PEMANFAATAN PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI UNTUK KEMAJUAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
ABSTRAK
Era “Globalisasi” dan "Informasi" yang ditandai dengan
semakin meningkatnya jalur interkoneksi dan interdependensi dunia, berperan
memfasilitasi pertumbuhan perdagangan, investasi dan keuangan yang lebih cepat
dari pendapatan nasional berbagai negara. Ekonomi nasional suatu negara akan
semakin terintegrasi menjadi ekonomi global. Globalisasi memfasilitasi
bergeraknya “4i” (informasi, investasi, infrastruktur dan individu) untuk
melintasi batas-batas negara. Akselerasi proses globalisasi yang dramatis difasilitasi
oleh revolusi di bidang teknologi khususnya TIK, yang mentransformasikan
masyarakat dunia memasuki era yang kita kenal dengan “era informasi”. Dalam era
informasi, informasi telah berkembang menjadi komoditas yang penting dan
strategis, serta semakin luas memasuki berbagai sisi dalam kehidupan
masyarakat. Pengelolaan informasipun semakin canggih dan berkembang menjadi
bisnis yang semakin menguntungkan, sehingga menampakkan wajah yang
industrial-komersial. Proses produksi, pengolahan, dan penyebarluasan informasi
semakin dipermudah dan dipercepat karena dukungan teknologi yang semakin
canggih.
Sedemikian pentingnya komunikasi dan informasi dalam kehidupan
manusia, sehingga siapapun yang dapat menguasai informasi, serta
memanfaatkannya dan mendayagunakannya dengan bijak, maka dialah yang paling
berpeluang meraih sukses di era informasi ini. Demikian juga dalam konteks
kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa yang paling menguasai informasi dan
secara tepat dan bijak mampu memanfaatkannya serta mendayagunakannya, maka
bangsa itulah yang paling siap menapaki era milenium ke tiga ini. Fenomena
inilah yang kemudian menjadi perhatian banyak pihak karena mempunyai implikasi
luas terhadap aspek-aspek ideologis seperti identitas bangsa dan nasionalisme.
Kualitas pendidikan,
terutama ditentukan oleh proses belajar mengajar yang berlangsung di
ruang-ruang kelas. Undang-undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Tahun 2003 menyatakan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada satu lingkungan belajar. Dalam proses
pembelajaran tersebut guru memegang peranan penting dalam meningkatkan hasil
belajar siswa. Guru adalah kreator proses belajar mengajar. Guru adalah orang
yang akan mengembangkan suasana belajar bagi siswa untuk mengkaji apa yang
menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide kreativitasnya dalam batas-batas dan
norma-norma yang ditegakkan secara konsisten.
Namun harus disadari bahwa
guru bukanlah satu-satunya sumber ilmu bagi peserta didik untuk memperoleh
pendidikannya. Guru hanyalah salah satu sumber, dan disamping itu masih ada
sumber lain berupa lingkungan, alat, media dan sebagainya. Peranan utama guru
adalah mengelola kegiatan belajar peserta didik dan memberikan bimbingan yang
diperlukan. Peranan guru sebagai penyaji informasi tidak lagi tepat dalam
perkembangan teknologi saat ini, karena hal itu dapat dilakukan oleh media.
Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan suatu hal yang
tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat. Teknologi Informasi dan Komunikasi
pada masa sekarang ini memegang peranan penting, baik dalam bidang Pendidikan,
ekonomi, sosial, budaya, geografi, agama, dan juga berbagai bidang lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu hal yang bisa dijadikan sarana
untuk menunjukkan maju atau tidaknya suatu negara. Teknologi Informasi dan
Komunikasi dipandang sebagai suatu hal yang dapat mengangkat citra bangsa,
negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk memajukan teknologi, informasi dan
komunikasi. Di Indonesia, semakin banyak mahasiswa, professor, ilmuwan dan
lainnya turut serta mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi di
Indonesia. Teknologi informasi dan Komunikasi dipandang sangat penting untuk
dikembangkan di Indonesia, penyebabnya karena bangsa Indonesia tertinggal oleh
bangsa-bangsa lain salah satunya adalah karena minimnya perkembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Kebanyakan bangsa kita lebih senang
memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, tetapi tidak banyak yang berminat
untuk bisa menguasai dan mengembangkannya. Melihat dari uraian diatas, maka
sudah seharusnya bangsa Indonesia berusaha untuk bangkit dan berkembang.
Sebenarnya bangsa Indonesia mempunyai banyak pemuda yang mempunyai
bakat dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, akan tetapi karena
mungkin keterbatasan biaya,maka mereka menjadi kurang bersemangat untuk
mengembangkannya. Teknologi
informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan
komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, Teknologi
mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi. Teknologi pengolah informasi ini
memang memiliki nilai jual, seperti contohnya teknologi data base, dan
security.
Semuanya dapat dijual. Bentuk dari teknologi adalah kumpulan pengetahuan
(knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas (stacked of papers),
atau sekarang dalam bentuk CD ROOM. Tumpukan kertas inilah yang anda dapatkan
jika anda membeli sebuah teknologi dalam bentuk paten atau bentuk HaKI
(Intellectual Property Rights) lainnya. Internet berawal dari institusi
pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat. Penggunaan internet untuk
kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, belum genap enam tahun
yang lalu. Di luar negeri, internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan
tinggi, sementara di Indonesia, internet lebih diasosiasikan dengan bisnis
(ISP, ecommerce) dan entertainment. Keunggulan internet salah satunya, sebagai
sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada
informasi di internet.
PENDAHULUAN
Dari judul yang diangkat oleh Penulis, latar belakang adalah
sebagai berikut. Pada awalnya orang memperoleh pengetahuan dengan cara yang
belum dapat dipercaya. Namun secara perlahan sesiring dengan perkembangan
jaman, seseorang mulai menggunakan teknologi. Dengan kemampuan dan akalnya
manusia ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman, mudah,
dan nyaman. Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan
kemampuan dan kecerdasan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaituinformasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi,pendidikan,
bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis
untukpengambilan keputusan. Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) merupakan
suatu hal yang tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat. Teknologi Informasi
dan Komunikasi pada masa sekarang ini memegang peranan penting, baik dalam
bidang Pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, geografi, agama, dan juga berbagai
bidang lainnya.
Teknologi Informasi dan Komunikasi merupakan suatu hal yang bisa
dijadikan sarana untuk menunjukkan maju atau tidaknya suatu negara. Teknologi
Informasi dan Komunikasi dipandang sebagai suatu hal yang dapat mengangkat
citra bangsa, negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk memajukan teknologi,
informasi dan komunikasi. Di Indonesia, semakin banyak mahasiswa, professor,
ilmuwan dan lainnya turut serta mengembangkan Teknologi Informasi dan
Komunikasi di Indonesia. Teknologi informasi dan Komunikasi dipandang sangat
penting untuk dikembangkan di Indonesia, penyebabnya karena bangsa Indonesia
tertinggal oleh bangsa-bangsa lain salah satunya adalah karena minimnya
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Kebanyakan bangsa
kita lebih senang memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, tetapi tidak
banyak yang berminat untuk bisa menguasai dan mengembangkannya. Melihat dari
uraian diatas, maka sudah seharusnya bangsa Indonesia berusaha untuk bangkit
dan berkembang. Sebenarnya bangsa Indonesia mempunyai banyak pemuda yang
mempunyai bakat dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, akan tetapi
karena mungkin keterbatasan biaya,maka mereka menjadi kurang bersemangat untuk
mengembangkannya. Namun terkendalanya masalah tersebut, tidak menghentikan
inisiatif untuk meningkatkan literasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi telah terlihat dilakukan oleh
semua pihak; mulai dari pemerintahan, perguruan tinggi, lembaga pendidikan,
swasta, dan masyarakat (individual). Seminar tentang internet, roadshow,
pengenalan internet di sekolahsekolah merupakan kegiatan yang umum dilakukan.
Hal ini juga didukung jumlah penduduk Indonesia yang banyak dan karakteristik
orang Indonesia yang memiliki sifat kreatif dan moderat. Orang Indonesia lebih
senang pulang kampung setelah pekerjaan selesai. Bagi pemberi pekerjaan di luar
negeri, hal ini merupakan factor yang penting karena nantinya tidak memberatkan
mereka dengan urusan penduduk baru (imigran). Banyak professional dan pendidik
Indonesia yang lulusan perguruan tinggi di luar negeri. Mereka memiliki kemampuan
yang sama dengan koleganya di luar negeri.
Di mana saja kita melihat, membaca saat ini, sulit untuk
menghindari tentang IT atau teknologi Informasi dan komunikasi. Sebelum
membahas lebih lanjut, mari kita bahas dahulu apa yang dimaksud dengan IT dan
internet. Teknologi informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya
informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal
ini, Teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi. Teknologi pengolah
informasi ini memang memiliki nilai jual, seperti contohnya teknologi data
base, dan security. Semuanya dapat dijual. Bentuk dari teknologi adalah
kumpulan pengetahuan (knowledge) yang diimplementasikan dalam tumpukan kertas
(stacked of papers), atau sekarang dalam bentuk CD ROOM. Tumpukan kertas inilah
yang anda dapatkan jika anda membeli sebuah teknologi dalam bentuk paten atau
bentuk HaKI (Intellectual Property Rights) lainnya. Internet berawal dari
institusi pendidikan dan penelitian di Amerika Serikat. Penggunaan internet untuk
kepentingan bisnis baru dilakukan semenjak tahun 1995, belum genap enam tahun
yang lalu. Di luar negeri, internet ini sering diasosiasikan dengan perguruan
tinggi, sementara di Indonesia, internet lebih diasosiasikan dengan bisnis
(ISP, ecommerce) dan entertainment. Keunggulan internet salah satunya, sebagai
sumber informasi yang sangat besar. Bidang apa pun yang anda minati, pasti ada
informasi di internet.
Sejarah IT dan internet tidak dapat dilepaskan dari bidang
pendidikan. Internet di Amerika mulai tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET),
seperti diceritakan dalam buku “NERDs 2.0.1”. demikian pula internet Indonesia
mulai tumbuh di lingkungan akademis (di UI dan ITB). Adanya internet membuka
sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi
bukan menjadi masalah lagi. Adanya internet memungkinkan seseorang di Indonesia
untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat. Mekanisme akses perpustakaan
dapat dilakukan dengan program khusus (biasanya, standart Z39.50, seperti WAIS33),
aplikasi telkomnet atau melalui web browser. Kemunculan IT dan internet juga
dapat mengubah kultur kita sehari-hari. Dahulu orang dapat bekerja dengan
santai.
Sekarang dengan adanya Teknologi Informasi dan Komunikasi,
persaingan menjadi global sehingga orang ditantang untuk mengahadapi saingan
global. Tadinya, oarng berfikir bahwa adanya computer (internet) dapat membuat
pekerjaan kita menjadi lebih mudah dan santai. Akan tetapi, kenyataan justru
sebaliknya. Kita bekerja lebih lama, bahkan pekerjaan sering dibawa ke rumah.
Jika dulu ada istilah “working 9 to 5”, sekarang bekerja “5 to 9”. Tentu hal
ini akan berimplikasi pada kehidupan kita.
Di dalam dunia pendidikan, peran IT atau teknologi informasi dan
komunikasi dijadikan nilai mutlak ynag harus dikuasai untuk menyambut era
globalisasi dengan persaingan kemajuan teknologi yang pesat. Dahulu, seseorang
harus berkelana atau berjalan untuk menemui pakar untuk mendiskusikan sebuah
masalah. Saat ini, hal ini dapat
dilakukan dari rumah dengan menggunakan alat komunikasi seperti telepon
atau dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan
saling tukar menukar data melalui internet, via email, ataupun dengan melanisme
file sharring. Sharring informasi juga sangat dibutuhkan dalam bidang
penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel).
Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian
dapat digunakan bersamasama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan
teknologi. Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan diatas, sudah
menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan teknologi dan internet sebagai
infrastruktur dibidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat internet bagi
pendidikan di Indonesia: akses ke perpustakaan, akses ke pakar, menyediakan fasilitas
kerja sama. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya dibidang
internet, memacu kebutuhan akan sumber daya manusia yang handal. Untuk
menghasilkan Sumber daya Manusia (SDM) yang berkualitas ini perlu dibutuhkan
kerjasama antara institusi pendidikan formal (perguruan tinggi, sekolah) dan
pendidikan informal. Penggunaan Internet, saat ini telah mengubah penggunaan
Teknologi Informasi. Di berbagai tempat di dunia, akses terhadap informasi
menjadi lebih mudah dan murah dengan adanya media internet ini.
Di Indonesia pun tidak berbeda dengan Negara lain, Internet dan
teknologi informasi dan komunikasi mulai menjadi sesuatu hal yang sangat
penting. Ditahun era globalisasi yang semakin meningkat ini, kita mau tidak mau
harus mengikuti perkembangan Teknologi Informasi yang semakin berkembang pesat.
Disamping itu juga kita harus mememiliki sasaran yang hendak dicapai dari upaya
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Permaslahan yang diangkat oleh
penulis adalah (1) apakah pengertian teknologi informasi dan komunikasi; (2)
seberapa penting TI dalam pendidikan; (3) apa saja langkahlangkah yang
diterapkan dalam mengembangkan TI serta penggunaannya; (4) apakah manfaat
internet untuk pendidikan; (5) apa saja permasalahan yang timbul akibat adanya internet.
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuannya adalah (1) untuk mengetahui pengertian
teknologi informasi dan komunikasi; (2) menjelaskan pentingnya TI dalam pendidikan;
(3) mendeskripsikan langkah-langkah yang diterapkan dalam mengembangkan TI dan
penggunaannya; (4) menjabarkan manfaat internet untuk pendidikan; (5)
mengetahui permasalahan yang timbul akibat adanya internet.
PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk
mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan,
memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan
seperangkat komputer untuk mengolah data, system jaringan untuk menghubungkan
satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan
teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara
global.
Arti teknologi informasi bagi dunia pendidikan seharusnya berarti
tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program
pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dalam bidang pendidikan sudah
merupakan kelaziman. Membantu menyediakan komputer dan jaringan yang
menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah.
Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer
pribadi.
Peran yang dapat diberikan
oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk
kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani.
Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis,
dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu
dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu,
negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat
bertukar pikiran. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam
kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini
dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai
kebutuhan secara elektronik.
2.2
PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
PENDIDIKAN
Jika dulu orang menempuh jarak ribuan km untuk mendapatkan
informasi secara akurat, kini dapat ditempuh hanya dalam waktu beberapa detik
saja melalui media internet. Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun
keluarga yang sangat jauh hanya dengan melalui handphone. Di era globalisasi
ini segala sesuatu dituntut untuk serba praktis, cepat, dan tepat, maka
dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat memenuhi hal tersebut, diantaranya
dengan adanya sebuah teknologi informasi dan komunikasi yang mampu melayani dan
memenuhinya. Dengan semakin globalnya kebutuhan manusia akan informasi dan
komunikasi, maka diharapkan kepada masyarakat teknologi informasi dan
komunikasi dapat dijadikan sebagai:
1. Sarana pelengkap dan pembantu dalam suatu proses kegiatan yang
berjalan serba cepat dan tepat.
2. Alat bantu untuk mengambil, mengolah, menyimpan, dan menyajikan
informasi dengancepat, tepat, dan efisien.
3. Bahan referensi dari berbagai aspek kegiatan dan mampu memberikan
sajian data yang sesuai dengan kebutuhan.
4. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan wahana pembelajaran
dan penyampaian materi pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien.
Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang cepat
menurut deret ukur. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke
hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik. Oleh karena itulah para
cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa informasi memudahkan
kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya. Manusia tidak bisa
lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan
dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan
kepada generasi penerus suatu bangsa.Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi
terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg
(2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada
lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3) Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
4) Pergeseran fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja,
5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan
media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb.
Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap
muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Dengan
adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa
harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh
informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau
ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet.
Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut
“cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan
dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah
e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi
komunikasi dan informasi khususnya internet. E-learning merupakan satu penggunaan
teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang
belandaskan tiga kriteria yaitu E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan
untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau
informasi.
Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar. Memfokuskan pada pandangan yang
paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional. (Rosenberg
2001; 28). Karenanya, dalam
bahasan yang lain, Soekartawi (2003) mengidentifikasi bahwa keberhasilan
implementasi e-learning sangat tergantung kepada penilaian apakah:
1) E-learning itu sudah menjadikan suatu kebutuhan;
2) Tersedianya infrastruktur pendukung seperti telepon dan listrik
3) Tersedianya fasilitas jaringan internet dan koneksi Internet;
4) Software pembelajaran (learning management system);
5) Kemampuan dan ketrampilan orang yang mengoperasikannya;
6) Kebijakan yang mendukung pelaksanaan program e-learning.
E-learning pada hakikatnya adalah bentuk pembelajaran konvensional
yang dituang dalam format digital dan disajikan melalui teknologi informasi.
Secara ringkas, Anwas (2005) menyatakan e-larning perlu diciptakan seolah-olah
peserta didik belajar secara konvensional, hanya saja dipindahkan ke dalam
system digital melalui internet. Keunggulankeunggulan e-learning yang paling
menonjol adalah efisiensinya dalam penggunaan waktu dan ruang. Seperti telah
disebutkan di atas, pendidikan berbasis teknologi informasi cenderung tidak
lagi tergantung pada ruang dan waktu.
Tak ada halangan berarti untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar lintas daerah, bahkan lintas negara melalui elearning. Dengan
e-learning pengajar dan siswa tidak lagi selalu harus bertatap muka dalam ruang
kelas pada waktu bersamaan. Dengan sifatnya yang tidak tergantung pada ruang
dan waktu, e-learning memiliki keunggulan lain yakni memungkinkan akses ke
pakar yang tak terhalang waktu dan tak tidak memerlukan biaya mahal. Seorang
pelajar di daerah dapat belajar langsung dari pakar di pusat melalui fasilitas
internet chatting atau mengakomodir suara dan bahkan gambar realtime.
Dengan e-learning, sekolah-sekloah dengan mudah dapat melakukan
kerjasama saling menguntungkan melalui program kemitraan. Dengan demikian
sekolah yang lebih maju dapat membantu sekolah yang belum maju sehingga dapat
diupayakan adanya pemerataan mutu pendidikan. Satu lagi keunggulan e-learning
tentunya adalah ketesediaan informasi yang melimpah dari sumber-sumber di
seluruh dunia. Dengan menggunakan internet sebagi media pembelajaran akan
didapatkan sumber informasi untuk pengayaan materi yang jumlahnya sangat tak
terbatas.
Model pembelajaran e-learning dengan segala keunggulan di atas
akan sangat membantu dunia pendidikan Indonesia. e-learning dapat menjadi
alternatif cara peningkatan mutu pendidikan Indonesia dan melakukan upaya
pemerataan di seluruh wilayah Indonesia. sudah menjadi pengetahuan umum bahwa
penyebaran mutu pendidikian di Indonesia belum merata. Ada kesenjangan cukup
jauh antara satu wilayah dengan wilayah lain. Pendidikan di pulau jawa dan
Sumatera (Indonesia bagian barat) cederung lebh maju dari Indonesia bagian timur.
Kesenjangan seperti ini haruslah mendapatkan perhatian yang serius dari
pemerintah.
E-learning dapat menjadi solusi kreatif bagi pemerintah. Karena
masih diperlukannya pengembangan, maka masih diperlukan fokus perhatian akan
e-Learning ini. Khusus dari sisi regulasi, perlu diamati sudah seberapa jauh
peranan regulasi dari pemerintah atau departemen terkait dalam mendukung
terealisasinya dukungan e-Learning dalam proses pendidikan di Tanah Air. Hingga
saat ini Inedonesia sudah memiliki Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional pasal 31 dan SK Mendiknas No. 107/U/2001 tentang
PTJJ. Di mana secara lebih spesifik UU ini mengizinkan penyelenggara pendidikan
di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui cara PTJJ dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
Regulasi ini diperlukan untuk melindungi minat belajar masyarakat
dari malpraktik penyelenggaraan pendidikan. Selain itu juga menyiapkan
rambu-rambu dalam pengembangan e-Learning sepatutnya, dan tidak hanya untuk
melindungi dari malpraktik tapi juga untuk mengantisipasi tantangan masa depan
e-Learning. Undang-undang yang mengakomodasi e- Learning itu di antaranya UU
nomor 20 tahun 2003 tentang pendidikan. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan pengaturan pemerintah lebih lanjut untuk mandapatkan jaminan kualitas
dalam e-Learning, termasuk di dalamnya sistem akreditasi dan asesmen yang
efektif. Sementara pemerintah akan mengeluarkan kebijakan mengenai e-Learning
untuk memenuhi target 26 juta tenaga ahli di bidang TI tahun ini. Untuk
sementara ketersediaannya diprediksi baru sekitar 10 juta orang. Pemerintah
juga mencatat dari sisi kesiapan infrastruktur TI seperti komputer, posisi
Indonesia masih sangat rendah, yaitu di peringkat 59 dari sejumlah 64 negara
yang tercatat dalam Economist Intelligence.
Kebijakan e-Learning tersebut akan terangkum dalam Cetak Biru
Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Tatanan Sistem Pendidikan
Dasar dan Menengah Mengambil pelajaran dari negara lain seperti Taiwan,
lembaga-lembaga tinggi negara mereka telah memberikan dukungan yang cukup besar
dalam e-Learning. Hal tersebut dibuktikan dengan keberadaan The Office of
e-Learning National Project dan Association of E-Learning. Salah satu
permasalahan yang dihadapi institusi akademis di negara berkembang, khususnya
negara yang memiliki jumlah populasi yang besar, area geografis yang luas, juga
multietnis adalah ketidakseimbangan dalam menangani kegiatan akademik.
Konsekuensi logisnya adalah ketidakseimbangan kualitas akademik dan selanjutnya
akan mempengaruhi daya saing bangsa di era global.
Urgensi penerapan e-learning di Indonesia juga terkait dengan
keterbatasan akses pendidikan berkualitas dari sisi jumlah institusi pendidikan
dan jumlah siswa, kecenderungan makin meningkatnya pengguna internet, kendala
geografis, juga aspek long-life learning opportunity. Tujuan umum pembelajaran
jarak jauh menggunakan e-Learning di Indonesia adalah agar tersedia akses
belajar dan perbaikan kesamaan kesempatan belajar pada semua pembelajar. Selain
itu juga untuk memperkuat dan memperdalam pengertian terhadap ilmu pengetahuan,
memperluas cakrawala dan memperkaya keberagaman subjek pengetahuan, dan
memperbaiki efektivitas proses belajar. Dalam konteks yang lebih luas, yaitu
dalam manajemen dunia pendidikan, berdasar studi tentang tujuan pemanfaatan TI
di dunia pendidikan terkemuka d Amerika, Alavi dan Gallupe (2003) menemukan
beberapa tujuan pemanfaatan TI, yaitu:
1) Memperbaiki competitive positioning
2) Meningkatkan brand image
3) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran
4) Meningkatkan kepuasan siswa
5) Meningkatkan pendapatan
6) Memperluas basis siswa
7) Meningkatkan kualitas pelayanan
8) Mengurangi biaya operasi
9) Mengembangkan produk dan layanan baru.
Karenanya, tidak mengherankan jika saat ini banyak perguruan
tinggi di Indonesia yang berlombalomba berinvestasi dalam bidang TI untuk
memenangkan persaingan yang semakin ketat. Saat ini komputer bukan lagi
merupakan barang mewah, alat ini sudah digunakan di berbagai bidang pekerjaan
seperti halnya pada bidang pendidikan. Pada awalnya komputer dimanfaatkan di
sekolah sebagai penunjang kelancaran pekerjaan bidang administrasi dengan memanfaatkan
software Microsoft word, excel dan access.
Dengan masuknya materi Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
kurikulum baru, maka peranan komputer sebagai salah satu komponen utama dalam
TIK mempunyai posisi yang sangat penting sebagai salah satu media pembelajaran.
Kutipan dari Kurikulum untuk Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Visi mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yaitu agar siswa dapat
dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara
tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan
belajar, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga siswa mampu berkreasi,
mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan
mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya.
Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara
efisien dan efektif. Dengan menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi,
siswa akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan
kemampuan siswa karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan
sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan
dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa
yang akan datang.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu
Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi
segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu,
manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala
hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan
Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang
mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Secara
khusus, tujuan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah:
1) Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk
mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai dasar
untuk belajar sepanjang hayat.
2) Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan
mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga siswa
bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri
dan lebih percaya diri.
3) Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk mendukung
kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas dalam kehidupan sehari-hari
4) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi, sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan
mendorong siswa terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi
informasi, dan terbiasa bekerjasama.
5) Mengembangkan kemampuan belajar
mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan bertanggungjawab dalam penggunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan
masalah sehari-hari.
2.3 LANGKAH-LANGKAH YANG DILAKUKAN UNTUK
PENGEMBANGAN TI
1) Penelitian dan Pengembangan di Bidang TI Pendidikan dasar ilmu
computer sudah dilakukan di perguruan tinggi, namun masih terbatas pada
perguruan tinggi besar di pulau Jawa.
2) Penelitian dan Pengembangan di Bidang TI Beberapa contoh
penelitian dan penengembangan di bidang Ti adalah: RUT (Riset Unggulan Terpadu)
di bidang Teknologi Informasi, RUSNAS (Riset Unggulan Strategis Nasional) di
bidang Mikroelektronika, penelitian di berbagai perguruan tinggi.
2.4 PENGGUNAAN TEKNOLOGI
Teknologi digunakan untuk mengatasi masalah, kendala, atau
ketidakmampuan kita pada sesuatu. Sebagai contoh, ketika orang memiliki masalah
dengan matanya, kita menggunakan teknologi yang berhubungan dengan optic untuk
membuat kacamata. Demikian pula teknologi informasi sebenarnya dapat digunakan
untuk memecahkan masalah kita. Contoh lain, informasi melalui internet
merupakan jendela dunia yang memberikan segala informasi yang ada di seluruh
dunia. Satu klik pada mouse, kita dapat mengetahui berbagai informasi di
penjuru dunia. Dengan informasi tersebut, kita dapat mengupdate pengetahuan
kita. Dapat mempertimbangkan apa yang sebenarnya terjadi dan yang seharusnya
terjadi. Dengan kemampuan pemikiran kita, bisa jadi kita menciptakan suatu pembaharuan
atau inovasi kearah keadaan yang lebih baik. Terutama pada era globalisasi ini,
persaingan tidak mungkin dapat dihindari. Kita harus menjadi seseorang yang
peka terhadap teknologi, karena teknologi memberikan kita pembaharuan dan
kemudahan.
2.5 PEMANFAATAN INTERNET UNTUK
PENDIDIKAN
Diketahui bahwa internet berawal dari institusi pendidikan dan
penelitian di Amerika Serikat. Sebelum adanya internet, masalah utama yang
dihadapioleh pendidikan (di seluruh dunia) adalah akseske sumber informasi.
Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang tidaklah murah.
Pengelolan yang baik juga tidak mudah, sehingga banyak tempat di berbagai
lokasi di dunia (termasuk di dunia Barat) tidak memiliki perpustakaan yang
lengkap. Adanya internet memungkinkan mengakses ke sumber informasi yang mulai
tersedia banyak. Dengan kata lain,masalah akses semestinya bukan menjadi
masalah lagi. Internet dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat
besar. Bidang apapun yang diminati, pasti ada informasi di internet. Contoh sumber-sumber
informasi yang tersedia secara online, antara lain: Library, Online Journal,
Online Courses. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konvensional
(perpustakaan) lebih berat dibanding dengan tempat lain.
Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk
mengatasi masalah ini. Internet menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga
memungkinkan seorang siswa berkomunikasi dengan pakar di tempat lain untuk
mendiskusikan suatu masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dengan saling
tukar menukar data melalui internet, via email, ataupun dengnan menggunakan mekanisme
file sharring. Mahasiswa di manapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau
dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan
menjadi masalah lagi. Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat
dalam bidang pendidikan dapat terjadi dengan mudah, efisien, dan lebih murah. Sharring
information juga dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak
berulang. Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat
digunakan bersamasama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan
teknologi. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam pembelajaran seiring
perkembangan jaman pertukaran informasi semakin cepat dan instant, sehingga
penggunaan system tradisional dalam mengajar yang mengandalkan tatap muka antar
guru dan murid akan menghasilkan pendidikan yang sangat lambat dan tidak
seiring perkembangan jaman. Sistem tradasional ini seharusnya sudah
ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multi media. Karena sifat
internet yang dapat dihubungkan setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan
program-prgram pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja
sesuai dengan waktu luang mereka, sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka
hadapi untuk mencari sumber belajar dapa teratasi.
2.5.1 Kedudukan IT bagi Pendidikan
Sudah selayaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada segera
memperkenalkan dan memulai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini menjadi penting,
mengingat penggunaan IT merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan
kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada para peserta didik, generasi
bangsa ini secara lebih luas. Dalam konteks yang lebih spesifik, dapat
dikatakan bahwa kebijakan penyelenggararan pendidikan, baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat harus
mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas
kepada para peserta didik.
Program pembangunan pendidikan yang terpadu dan terarah yang
berbasis teknologi paling tidak akan memberikan multiplier effect dan nurturant
effect terhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan. Sehingga IT
berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasan teknologi mutakhir khususunya
dalam dunia pendidikan. Pembangunan pendidikan berbasis IT setidaknya
memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas
pendidikan ( termasuk guru ) untuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi
potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta
didik memanfaatkan setiap potensi yang ada dapat diperoleh dari sumber-sumber
yang tidak terbatas. Adapun kedudukan IT dalam pendidikan yang lain adalah:
a. Mempermudah kerjasama antara pakar dengan mahasiswa, menghilangkan
batasan ruang, jarak dan waktu.
b. Sharing Informatioan, sehingga hasil penelitian dapat digunakan
bersama-sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Virtual University, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang
diakses oleh orang banyak.
2.5.2 Pemanfaatan IT bagi Pendidikan
Pesatnya perkembangan IT, khususnya internet memungkinkan
pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi
pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu
diwujudkan dalam suatu system yang disebut electronic university
(e-university). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan
pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat memberi pelayanan informasi yang
lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi
tersebut melalui internet.
Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui internet
yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara on-line dan materi kuliah
tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan, sehingga memberikan
informasi bagi yang sulit mendapatkannya karena problem ruang dan waktu. Lingkungan
Akademis Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi
IT di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Semisalnya UI. Hampir setiap Fakultas
yang terdapat di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan
informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu.
Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau
bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen
pembimbing, atau banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Universitas Swasta Bina
Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang melayakkan
mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs
terbaik. Layanan yang disediakan pada situs mereka dapat dibandingkan dengan
layanan yang disediakan oleh situssitus pendidikan luar negeri seperti Institut
Pendidikan California atau Institut Pendidikan Virginia, dan sebagainya.
Pada tingkat pendidikan SMU implikasi IT juga sudah mulai
dilakukan walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada
tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMU ini rata-rata penggunaan internet
hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi IT belum menjadi kurikulum utama
yang diajarkan untuk siswa. IT belum menjadi media database utama bagi
nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa
depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah. Selain untuk melayani Institut
pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara umum di
indonesia.
Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan sistem
pendidikan di indonesia. Situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang
berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan
sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para
pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai
wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama
pendidikan. Disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian
kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang
dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs
tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun
referensi yang dibutuhkan.
Inisiatif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di luar institusi
pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di
Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada
adalah situs penyelenggara “Komunitas Sekolah Indonesia”. Situs yang menyelenggarakan
kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com Pengembangan dan
penerapan IT juga bermafaat untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan
kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya adalah kondisi
geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang berpencar-pencar dan kontur
permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan
6pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan.
IT sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fsasilitator utama
untuk meratakan pendidikan di bumi nusantara, sebab IT yang mengandalkan
kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan
waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya penerapan ini agar
dilakukan sesegera mungkin di Indonesia. Adapun manfaat IT bagi bidang
pendidikan yang lain adalah:
a. Akses ke perpustakaan
b. Akses ke pakar
c. Melaksanakan kuliah secara on line
d. Menyediakan layanan
informasi akademik suatu institusi pendidikan
e. Menyediakan fasilitas mesin pencari data
f. Menyediakan fasilitas diskusi
g. Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah
h. Menyediakan fasilitas
kerjasama
2.6
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
Kemajuan teknologi dewasa ini dan di masa-masa yang akan datang
terutama di bidang informasi dan komunikasi telah menyebabkan dunia ini menjadi
sempit cakupannya. Interaksi antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lainnya
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja menjadi semakin intensif.
Demikian juga yang terjadi di Indonesia dan negara-negara di dunia globalisasi
sebagai sesuatu yang tidak bisa dihindari. Pada era globalisasi, ada
kecenderungan yang kuat terjadinya proses universalisasi yang melanda seluruh
aspek kehidupan manusia. Salah satu implikasi penyeragaman terlihat dengan
munculnya gaya hidup global seperti: makanan, pakaian dan musik.
Anak-anak kecil yang telah mengenal film-film kartun dari berbagai
negara, kita yang sudah mengenal berbagai jenis makanan dari berbagai bangsa,
demam mode dunia yang melanda semua negara adalah contoh nyata bahwa pengaruh
global mengalir tanpa terbendung di negara kita. Banyak hal yang perlu
dicermati agar sebagai bangsa kita tidak tertinggal oleh hal-hal baru yang
terjadi secara global sehingga kita bisa beradaptasi dengan negara-negara di
dunia.
Di sisi lain kita juga harus punya filter yang kuat agar pengaruh
globalisasai yang negative tidak menggaanggu kehidupan bangsa kita yang
menjunjung tinggi budi pekerti dan memiliki budaya yang luhur. Hal ini penting
agar kita bisa menjadi bangsa yang bermartabat tanpa harus ketinggalan dengan
negara-negara lain. Di bidang pendidikan, peran guru untuk mendidik peserta
didik menjadi manusia yang selalu mengikuti perkembangan zaman tanpa
meninggalkan akar budaya sangat penting dalam menentukan perjalanan generasi
bangsa ini. Guru dituntut menjadi pendidik yang bisa menjembatani
kepentingan-kepentingan itu. Tentu saja melalui usaha-usaha nyata yang bisa diterapkan
dalam mendidik pesera didiknya.
2.7
DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN
KOMUNIKASI
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat
ini merupakan hal yang penting untuk ditingkatkan demi teriptanya suatu
kehidupan yang berjalan dengan aman, nyaman, dan tentram. Adapun dampak yang
ditimbulkan akibat dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah
sebagai berikut:
1. Dampak Positif, antara lain
a. Saluran informasi dan komunikasi menjadi lebih cepat, tepat, dan
akurat.
b. Aktivitas manusia menjadi lebih lancar dan terpenuhi.
c. Kegiatan pembelajaran akan lebih efektif efisien dan menyenangkan
karena adanya teknologi yang membantu.
d. Internet mempermudah para pelajar untuk memperoleh bahan untuk
tugas.
2. Dampak Negatif
a. Banyaknya informasi yang kita terima sering membuat kita kesulitan
dalam memilih prioritas dan menentukan kebenaran informasi tersebut.
b. Teknologii internet yang bisa disalahgunakan untuk mengakses situs
porno.
c. facebook menyebabkan malas.
d. Makin banyak informasi yang kita tampilkan dan share di internet
dengan atau tanpa kita sadari yang membuka peluang penyalahgunaan oleh
pihak-pihak yang tidak berwenang. (contohnya : Facebook, Friendster, Twitter, dan
lain-lain).
2.8 HAMBATAN DAN MASALAH
IMPLEMENTASI INTERNET DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Pada bagian terdahulu telah dijabarkan manfaat Internet bagi
Pendidikan. Implementasi Internet di lingkungan Pendidikan ternyata tidak
mudah. Banyak hambatan dan masalah yang harus dihadapi, antara lain:
1. Tidak adanya atau sulitnya pendanaan untuk mengadakan fasilitas
internet. Masalah ini bisa dipecahkan dengan mendekati vendor, pihak penyedia
jasa telekomunikasi, bank dan institusi financial untuk memberikan bantuan
khusus kepada sekolah yang ingin terhubung ke internet.
2. Kurangnya pengajar (guru) yang mahir dalam bidang internet.
Masalah ini bisa dipecahkan dengan memberikan pelatihan kepada guru.
3. Masih kurangnya dukungan
dari pemerintah dalam bidang pendidikan. Kurikulum teknologi informasi
sebaiknya sudah mulai diperkenalkan di sekolah-sekolah. Hal ini harus
dipecahkan dengan melakukan sosialisasi dan membantu menjabarkan materi atau kurikulum
di sekolah tersebut.
4. Kurangnya materi pendidikan berbahasa indonesia yang tersedia
secara online di internet.
Masalah ini bisa dipecahkan dengan mengajak berbagai pihak untuk
membuat karya-karya yang dapat dionlinekan. Di beberapa perguruan tinggi di
Indonesia, materi kuliah sudah tersedia di home page para dosen. Hal serupa
dapat dilakukan diperguruan tinggi lain.
2.9 MASALAH AKIBAT PENGGUNAAN
TI
Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga
hadir dengan dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI
juga dapat membawa masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak
mungkin terkendalikan telah membuka akses terhadap informasi yang tidak
bermanfaat dan merusak moral. Karenanya, penyiapan etika siswa juga perlu
dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa adalah firewall terkuat
dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna. Masalah lain yang
muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata.
Hal ini akan menjadikan kesenjangan digital semakin lebar antara
siswa atau sekolah dengan dukungan sumberdaya yang kuat dengan siswa atau
sekolah dengan sumberdaya yang terbatas (lihat juga Lie, 2004). Minimal, hal
ini memberikan sinyal adanya kesenjangan digital antar kelompok dalam
masyarakat, baik dikategorikan menurut lokasi geografis maupun tingkat ekonomi.
Untuk masalah kesenjangan ini, semua pihak (pemerintah, lembaga swadaya
masyarakat (LSM), dunia pendidikan, dan industri) dapat mulai memikirkan
program untuk meningkatkan dan memeratakan akses terhadap teknologi informasi
di dunia pendidikan. Program yang difasilitasi oleh Sekolah 2000 (www.sekolah2000.or.id)
dengan membagikan komputer layak pakai ke sekolah-sekolah adalah sebuah
contoh menarik. Tentu saja program seperti ini harus diikuti dengan penyiapan
infrastruktur lain seperti listrik dan telepon.
Pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan melek (literacy) TI juga
pintu masuk lain yang perlu dipikirkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap
potensi TI, yang pada akhirnya diharapkan meningkatkan kesadaran (awareness).
Tanpaawareness, pemanfaatan TI tidak optimal, dan yang lebih mengkhawatirkan
lagi sulit untuk berkelanjutan (sustainable). Dalam kaitan ini, program untuk
peningkatan awareness yang berkelanjutan seperti pendidikan berkelanjutan lewat
berbagai media dan lomba website sekolah (seperti yang diadakan oleh Sekolah
2000 setiap tahun) merupakan sebuah alternatif yang perlu dipikirkan.
2.10
MASALAH YANG
DIHADAPI INDONESIA DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INTERNET
1. Informasi Via Internet yang Tidak Cocok dengan Kultur Indonesia
Jika kita lihat sebagian besar penduduk Indonesia, kebutuhan akan
informasi yang diberikan oleh internet kurang memuaskan dan kurang efisien
dalam penggunaanya. Dengan system infrastruktur yang ada saat ini saja,
kebutuhan akan informasi dari sebagian besar penduduk Indonesia sudah tercukupi.
Sistem informasi lewat kentongan atau mulut ke mulut saja sudah cukup.
Internet, khususnya world wide dan e-mail, merupakan cerminan dari kultur baca
tulis. Sementara kita lihat bahwa kultur baca tulis tidak terlalu dominan di Indonesia.
Orang Indonesia lebih senang berkomunikasi secara verbal.
2. Ketersediaan Informasi
Informasi di internet untuk masyarakat Indonesia belumlah banyak.
Untuk orang dewasa yang mencari informasi sesaat, ada banyak situs berita
(detik.com, mweb.co.id, Kompas, Tempo, dan sejenisnya). Namun, informasi untuk
anak-anak SMU, SMP, dan SD belumlah banyak atau bahkan dapat dikatakan tidak
ada. Situs web untuk remaja kebanyakan bersifat hura-hura atau entertainment.
Belum banyak situs yang berbicara tentang pelajaran atau referensi.
3. Karakteristik orang Indonesia
Orang Indonesia dikenal tidak efisien (lambat bekerja), memiliki
etos kerja yang rendah, dan tidak dikenal sebagai high-tech workers (lebih
dikenal sebagai tenaga kasar, pembantu rumah tangga). Orang Indonesia
berkemampuan komunikasi dan berbahasa Inggris yang rendah (dibandingkan dengan
beberapa Negara, seperti India, Singapura, Malaysia, dan Filipina).
Infrastruktur telekomunikasi di Indonesia yang masih terbatas.
4. Fasilitas Pendidikan
pendidikan atau perguruan
tinggi yang terbatas dan seringkali tidak mencukupi kebutuhan. Contoh,
perpustakaan yang baik merupakan fasilitas yang langka di Indonesia. Training
Center atau sekolah IT seringkali tidak memiliki fasilitas computer yang memadai.
Tidak adanya leadership (dari pemerintahan) di bidang TIE. Perhatian pemerintah
pada pendidikan masih rendah, terbukti dari rendahnya dana untuk pendidikan.
5. Tenaga Pengajar TI
Kualitas tenaga pengajar yang tersedia kurang memadai, karena
keterbatasan tempat pendidikan dan pelatihan yang baik untuk bidang TI.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkembangan iptek mempunyai berbagai manfaat bagi manusia dizaman
globalisasi ini yang dituntut untuk serba cepat. Perkembangan iptek dapat
digunakan untuk apa saja dan tidak hanya hal-hal negatif saja yang terlihat
namun juga banyak hal positif yang diperoleh dan bermanfaat bagi kehidupan
manusia. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam
kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan
ilmu pengetahuan. Teknologi informasi dan komunikasi merupakan wahana
pembelajaran dan penyampaian materi pendidikan yang cepat, tepat, dan efisien. Dilihat
dari sudut pandang Pendidikan Luar sekolah. Untuk mencegah atau mengurangi akibat
negatif kemajuan teknologi, Pemerintah di suatu negara harus membuat peraturan-peraturan
atau melalui suatu konvensi internasional yang harus dipatuhi oleh pengguna
teknologi. Selain itu, pemerintah juga harus memberikan pengertian dan himbauan
kepada seluruh masyarakat untuk memperhatikan setiap tingkah laku anak dan
mengawasi seluruh kegiatan belajar anak, khususnya bagi yang menggunakan
internet agar tidak membuka situs-situs porno atau hal-hal yang negative yang
bersifat provokatif.
DAFTAR PUSTAKA
Alisyahbana, Iskandar. 1980.
Teknologi dan perkembangan. Jakarta : Yayasan
Miarso, Yusufhadi, 2005,
Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Kencana; Jakarta 2.
http://www.informatika.lipi.go.id/
4. http://binusmaya.binus.ac.id/ 5.
http://library.binus.ac.id/
6. http://www.oke.or.id/
Priyanto, P. (2008)
Implikasi IT di Dunia Pendidikan. [Online]. Tersedia :
priyanto1.files.wordpress.com/2008/07/implikasi-it-di-duniapendidikan.
pdf [26 Juli 2008]
Muslim.(2005) ICT dalam
Pendidikan. [Online]. Tersedia:
tutomu.files.wordpress.com/2007/02/ict-dalam-pendidikan.pdf
Wahid, F. (2005) Simposium
Nasional Peduli Pendidikan. [Online]. Tersedia :
www.geocities.com/fathulwahid/Simposium_nasional_peduli_pendidikan.
pdf [09 Juni 2005]
Juniwati. (2007) Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Dunia
Pendidikan.