BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah
Peningkatan
mutu pendidikan dari mulai tingkat Sekolah Dasar sampai
Sekolah Menengah Atas telah
menjadi kebijakan pemerintah yang harus diwujudkan sebaik-baiknya. Salah satu
upaya untuk peningkatan mutu pendidikan sebagai mana disebutkan dalam UU No. 20
tahun 2003 tersurat bahwa setiap satuan pendidikan jalur sekolah baik yang
diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber
belajar. Salah satu sumber belajar yang sangat penting adalah perpustakaan,
dari mulai tenaga kependidikan, peserta didik maupun staf penyelenggara sekolah
memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk memperdalam pengetahuan dengan
membaca bahan pustaka yang diperlukan baik yang berkaitan dengan ilmu
pengetahuan maupun sekedar untuk hiburan.
Sebagaimana
kita tahu bahwa pepustakaan tidak hanya sebagai sumber belajar yang sangat
penting, perpustakaan juga berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat
informasi, pusat penelitian sederhana dan pusat rekreasi. Perpustakaan
mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mendayagunakan dan
menyebarluaskan bahan pustaka kepada guru, siswa dan tenaga administrasi. Namun
sangat kita sadari bahwa peran penting perpustakaan ini belum merupakan
prioritas utama baik dari pihak sekolah maupun pemerintah karena perpustakaan
sekolah yang ada sekarang belum dapat dikatakan memadai dari sisi sarana maupun
prasarana termasuk gedung/ruang perpustakaan dan perlengkapannya.
Untuk dapat
sedikit mengatasi kendala-kendala yang ada dan memaksimalkan fungsi perpustakan
perlu direncanakan pengaturan tata ruang dan perlengkapan perpustakaan dengan
baik. Suatu perpustakaan bukan hanya menyediakan ruang kemudian mengisi dengan
koleksi yang diatur berdasarkan suatu sistem tertentu serta siap dipinjamkan
tetapi letak perpustakaan, bentuk ruang, penataan perabot, perlengkapan, alur
petugas, pengguna, penerangan, dan udara perlu perhatikan oleh penyelenggara
pepustakaan.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas,
maka masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimanakah ruang perpustakaan
sekolah?
2.
Apakah yang menjadi peralatan dan
perlengkapan perpustakaan sekolah?
3.
Bagaimanakah menata ruang
perpustakaan sekolah?
1.3
Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui bagaimanakah ruang
perpustakaan sekolah.
2.
Untuk mengetahui apakah yang menjadi
peralatan dan perlengkapan perpustakaan sekolah.
3.
Untuk mengetahui bagaimanakah ruang
perpustakaan sekolah.
BAB II
PEMBAHASAN
Perpustakaan sekolah merupakan salah
satu sarana dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap
murid-murid. Dalam penyelenggaraannnya memerlukan ruang khusus serta
perlengkapannnya semakin menunjang penyelenggaraan perpustakaan. Ruang dan
perlengkapan yang tersedia harus ditata dan dirawat dengan baik sehingga
benar-benar menunjang perpustakaan sekolah secara efektif dan efisien.
2.1 Ruang
Perpustakaan Sekolah
Ruang perpustakaan sekolah bisa berupa ruang
seperti ruang kelas karena memang yang ada hanya ruang kelas biasa yang
kebetulan tidak terpakai, dan bisa berupa gedung khusus yang dalam
pembangunannya memang direncanakan untuk perpustakaan sekolah. Apapun bentuknya
baik berupa ruang kelas ataupun gedung khusus harus memenuhi persyaratan-persyaratan
tertentu untuk penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
Luas gedung
atau ruang perpustakaan sekolah tergantung jumlah murid yang dilayani. Dalam
“Buku Pedoman Pembakuan Pembangunan Sekolah”, dijelaskan ukuran gedung atau
ruang perpustakaan sekolah untuk masing-masing tipe sekolah. Kiranya dapat
dijadikan pedoman dalam pendirian gedung atau ruang perpustakaan sekolah. Untuk
SD rata-rata luas ruangannya 56 m2 .SMP rata-rata luas ruangannya antara 100-400 m2, dan SMA
rata-rata luas ruangannya antara 100-300 m2.
Berikut ukuran gedung atau
ruang perpustakaan sekolah untuk masing – masing tipe sekolah :
SD tipe A (360 – 480 murid) luas ruangannya = 56
m2
SD tipe B (180 – 360 murid) luas ruangannya = 56
m2
SD tipe C ( 90 – 180 murid) luas ruangannya
= 56 m2
SMP tipe A (1200 – 1400 murid) luas ruangannya =
400 m2
SMP tipe B (800 – 1200 murid) luas ruangannya =
300 m2
SMP tipe C (400 – 480 murid) luas ruangannya =
200 m2
SMP tipe D ( 250- 280 murid) luas ruangannya =
100 m2
SMA tipe A (850 – 1150 murid) luas ruangannya =
300 m2
SMA tipe B (400 – 850 murid) luas ruangannya =
200 m2
SMA tipe C (250 – 400 murid) luas ruangannya =
100 m2
Satu hal yang perlu diingat bahwa
dalam mendirikan gedung perpustakaan sekolah harus dipertimbangkan dengan
cermat tentang lokasi. Sering kali kita lihat adanya gedung perpustakaan
sekolah yang megah dengan biaya pembangunan yang cukup tinggi tetapi kurang
efektif dalam pemanfaatannya. Kelemahan tersebut dalam hal mana faktor yang
menentukan adalah kurang tepatnya lokasi
gedung tersebut. sebagai contoh adalah penempatan gedung perpustakaan
sekolah yang berdekatan dengan lapangan olah raga yang sering kali membuat
kebisingan, padahal murid-murid yang belajar di perpustakaan sekolah sangat
memerlukan ketenangan.
Perpustakaan sekolah tidak
mementingkan kemegahan tetapi yang penting perencanaan pembangunan yang matang
sehingga menghasilkan suatu bangunan yang berkualitas tinggi dan berfungsi
secara tepat guna dan berdaya guna. Untuk itu ada beberapa asas atau pedoman
yang perlu diperhatikan pada waktu mendirikan gedung perpustakaan sekolah, atau
dalam memilih salah satu ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah:
1.
Fungsi utama
perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. keberadaannya berhubungan
langsung dengan proses belajar mengajar di kelas. oleh sebab itu gedung atau
ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-kelas yang ada.
2.
Gedung
perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari tempat parkir. asas ini
khususnya pada sekolah yang luas sekali, dan lebih-lebih melayani pengunjung
pada sore hari.
3.
Gedung atau
ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan yang sekiranya
mengganggu ketenangann murid-murid yang sedang belajar di perpustakaan sekolah.
4.
Gedung atau
perpustakaan sekolah sebaiknya mudah dicapai oleh kendaraan yang akan
mengangkut buku-buku.
5.
Gedung atau
ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya kebakaran, kebanjiran
ataupun pencurian.
6.
Gedung atau
perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan dilokasi yang kemungkinannya mudah
diperluas pada masa yang akan datang.
2.2 Peralatan
dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah
Selain memerlukan gedung atau ruang,
penyelengaraan perpustakaan sekolah memerlukan sejumlah peralatan dan
perlengkapan, baik untuk pelayanan kepada pengunjung maupun untuk “processing”
bahan-bahan pustaka dan ketatausahaan.
2.2.1 Peralatan
Perpustakaan Sekolah
Peralatan perpustakaan adalah alat yang dipergunakan staf dan
pustakawan untuk menyelesaikan tugas utamanya sehingga kegiatan didalam
perpustakaan berjalan secara optimal dalam menjalankan fungsinya. Peralatan
yang terdapat di perpustakaan digolongkan dalam dua jenis yaitu yang bersifat
habis pakai dan yang bersifat tahan lama.
Pengertian peralatan yang habis pakai maksudnya adalah peralatan yang
relativ cepat habis seperti pensil, kertas, formulir pendaftaran, kertas untuk
membuat kantong buku, dan lain sebagainya. Jenis peralatan ini biasanya
diadakan setahun sekali. Sedangkan peralatan yang bersifat tahan lama maksudnya
adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang
relative lama, misalnya mesin ketik, pelubang kertas, gunting, penggaris, dan
lain sebagainya. Selain kedua jenis peralatan tersebut, pada perpustakaan yang
sudah maju (modern) banyak menggunakan peralatan elektronik sebagai penunjang
kegiatan perpustakaannya, misalnya computer, TV, VCD player, alat baca mikro,
video recorder, dan lain sebagainya.
Guna mendapatkan perlengkapan yang sesuai
dengan kebutuhan staf dan pengguna perpustakaan maka dimungkinkan dalam
kegiatan pengadaan perlengkapan perpustakaan mempergunakan jasa seorang
konsultan interior. Adapun peranan konsultan interior tersebut dapat membatu
pihak perpustakaan dalam menentukan beberapa hal berikut ini:
1. Inventarisasi perlengkapan/perabot yang ada
dan masih dapat dimanfaatkan
2. Kapasitas ruang yang tersedia
3. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan
4. Rencana tata ruang perpustakaan
5. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar
2. Kapasitas ruang yang tersedia
3. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan
4. Rencana tata ruang perpustakaan
5. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar
Peralatan perpustakaan yang perlu disediakan
untuk menunjang kegiatan
perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Komputer
Kompuer ini dapat digunakan untuk kegiatan administrasi, untuk akses penggunaan catalog online, menjalankan program atau koleksi multi media, control sirkulasi.
2. Printer
Salah satu alat tambahan untuk melengkapi computer adalah printer. Gunanya adalah untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di computer. Alat-alat lain ini diperlukan terutama oleh perpustakaan besar yang sudah mengarah pada perpustakaan digital.
3. Alat pemutar kaset audio atau video
1. Komputer
Kompuer ini dapat digunakan untuk kegiatan administrasi, untuk akses penggunaan catalog online, menjalankan program atau koleksi multi media, control sirkulasi.
2. Printer
Salah satu alat tambahan untuk melengkapi computer adalah printer. Gunanya adalah untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di computer. Alat-alat lain ini diperlukan terutama oleh perpustakaan besar yang sudah mengarah pada perpustakaan digital.
3. Alat pemutar kaset audio atau video
Alat ini digunakan untuk mendengar atau melihat rekaman suara ataupun
kombinasi dari keduanya. Koleksi inipun saat ini perlahan-lahan mulai digantikan dengan bentuk CD atau
DVD yang dapat dijalankan dengan computer yang lebih fleksibel.
4.
Alat
pemutar VCD atau DVD
Alat ini digunakan untuk memutar rekaman video yang disimpan dalam
bentukvideo CD dan DVD. Namun koleksi ini juga bias dimaninkan menggunakan
computer.
5.
Proyektor
film atau slide
Alat ini digunakan untuk memainkan koleksi perpustakaan dalam bentuk
film atau slide. Koleksi ini mulai digantikan dengan CD dan DVD.
6. Mesin fotocopy
Alat ini digunakan untuk menduplikasi dokumen yang aslinya. Saat ini mesin fotocopy
telah dikombinasi dengan mesin printer, dan scanner.
7. Pesawat telpon
Alat ini digunakan untuk komunikasi keluar perpustakaan.
8. Mesin potong kertas
Alat ini digunakan untuk memotong kertas. Berbagai macam bentuknya. Ada
yang dijalankan manual ada pula yang menggunakan tenaga listrik. Biasanya alat
ini digunakan di ruang fotocopy atau ruang penjilidan.
9. Mesin jahit
Alat ini digunakan untuk menjilid buku(dalam perawatan bahan pustaka).
Alat ini biasa
disimpan di ruang penjilidan.
10. Alat perekat
Alat ini digunakan untuk menjilid bahan pustaka yang dijilid kembali(perawatan bahan pustaka).
11. Mesin pencetak
Alat
ini digunakan untuk mencetak dokumen, seperti cover buku, blanko surat, amplop.
Mesin cetak besar bahkan dapat mencetak buku, poster, brosur dengan warna
lengkap atau full color.
Peralatan perpustakaan adalah barang-barang
yang diperlukan secara langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di
perpustakaan. Yang termasuk dalam perlengkapan perpustakaan antara lain :
a) Buku pedoman perpustakaan,
b) Buku klasifikasi,
c) Kartu catalog,
d) Buku Induk,
e) Kantong buku,
f) Lembar tanggal kembali,
g) Label,
h) Cap inventaris,
i) Cap perpustakaan,
j) Bak stempel,
k) Kartu pemesanan,
a) Buku pedoman perpustakaan,
b) Buku klasifikasi,
c) Kartu catalog,
d) Buku Induk,
e) Kantong buku,
f) Lembar tanggal kembali,
g) Label,
h) Cap inventaris,
i) Cap perpustakaan,
j) Bak stempel,
k) Kartu pemesanan,
l) Mesin ketik/Komputer,
m) Lem dll.
m) Lem dll.
2.2.2 Perlengkapan Perpustakaan Sekolah
Perabotan
perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan perpustakaan sekolah yang digunakan
perpustakaan agar dapat optimal dibutuhkan dan perabot perlengkapan perpustakaan antara lain:
a) Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
b) Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
c) Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
d) Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
e) Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
f) Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g) Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
h) Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
i) Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
j) Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan informasi buku baru.
a) Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
b) Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
c) Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
d) Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
e) Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
f) Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g) Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
h) Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
i) Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
j) Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan informasi buku baru.
Jenis-jenis perabot perpustakaan yang perlu diadakan oleh perpustakaan sesuai
dengan kegiatan layanan perpustakaan, antara lain berikut ini:
1. Rak Buku
Rak buku dipergunakan untuk menyimpan buku-buku. Bentuk dan ukurannya
bermacam-macam tergantung biaya yang ada dan kondisi pemakai. Rak koleksi buku hendaknya diberi petunjuk
mengenai buku yang ditempatkan di rak tersebut, misalnya nomor urut kelas
(370-399).
2. Rak surat kabar
Agar tidak cepat rusak/sobek maka untuk surat kabar
dibuat rak khusus. Bentuknya bisa bermacam-macam, Batang-batang pada rak surat
kabar merupakan alat penjepit agar surat kabar tidak jatuh.
3. Rak majalah
Agar majalah terlihat dengan jelas, dibuat rak
khusus. Lebar papan tempat menyandarkan majalah disesuaikan dengan tinggi
majalah, dipasang agak miring kebelakang.
4. Meja dan kursi baca
Meja dan kursi baca dipakai oleh pengunjung untuk
membaca buku diperpustakaan.
5. Kartu katalog
Kartu katalog umumnya berukuran 7,5 x 12,5 cm.
Kartu katalog minimal harus ada 3 buah yakni untuk kartu pengarang, kartu judul
dan kartu subyek
6. Lemari penitipan tas
Untuk ruangan depan diperlukan tempat
penitipan tas untuk penggunanya, Dapat juga di sediakan lemari kaca untuk pameran, dan kursi tamu.
Lobby yang cukup besar, dapat difungsikan sebagai tempat pameran.
7. Tempat peminjaman/meja
sirkulasi
Tempat peminjaman memerlukan meja yang
dirancang secara khusus. Selain itu, dilengkapi dengan meja kerja dan kursi
petugas (sesuai dengan jumlah petugas), rak buku, komputer, kereta buku, telepon.
8. Meja layanan rujukan
Layanan rujukan memerlukan meja kerja dan
kursi untuk petugas, kursi untuk penanya (tamu), rak khusus untuk koleksi
rujukan.
9. Meja komputer
Komputer sebenarnya dapat ditempatkan di meja
kerja biasa. Namun ukuran terutama tingginya, biasanya tidak membuat nyaman
pengguna komputer
tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya untuk menempatkan komputer ini digunakan meja yang dirancang
khusus untuk komputer.
10. Meja/ kursi untuk kerja petugas
Jumlah ruangan untuk petugas tergantung pada
jumlah tenaga, keragaman kegiatan layanan, dan luas ruangan perpustakaan secara
keseluruhan.
2.3 Tata Ruang
Perpustakaan Sekolah
Penataan ruang perpustakaan
perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek. Tata
ruang perpustakaan sekolah adalah penataan atau penyusunan segala fasilitas
perpustakaan sekolah di ruang atau gedung yang tersedia. Penataan ruang
perpustakaan sekolah sangat penting, sebab dengan penataan ruang tersebut
memungkinkan pemakaian ruang perpustakaan sekolah lebih efisien, memperlancar
para petugas dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, mencegah adanya rasa
terganggu antara yang satu pihak dengan pihak yang lain.
Untuk
memperlancar kegiatan pelayanan dan penyelesaian pekerjaan, dalam penataan
ruangan perlu diperhatikan prinsip-prinsip tata ruang sebagai berikut:
1.
pelaksanaan tugas yang memerlukan konsentrasi
hendaknya ditempatkan di ruang terpisah atau di tempat yang aman dari gangguan.
2.
bagian yang bersifat pelayanan umum hendaknya
ditempatkan di lokasi yang strategis agar mudah dicapai.
3.
penempatan perabot, seperti meja, kursi,
dan rak hendaknya disusun dalam bentuk garis lurus.
4.
jarak satu meubelair dengan lainnya dibuat
agak lebar agar orang yang lewat lebih leluasa.
5.
bagian-bagian yang mempunyai tugas sama, hampir
sama, atau merupakan kelanjutan, hendaknya ditempatkan di lokasi yang
berdekatan.
6.
bagian yang menangani pekerjaan yang bersifat
berantakan seperti pengolahan, penjilidan dan pengetikan, hendaknya ditempatkan
yang tidak tampak oleh khalayak umum (pengguna perpustakaan).
7.
apabila memungkinkan, semua petugas dalam satu
unit/ ruangan duduk menghadap ke arah yang sama dan pimpinan duduk di belakang.
8.
alur pekerjaan hendaknya bergerak maju dari satu
meja ke meja lain dalam satu garis lurus.
9.
ukuran tinggi, rendah, panjang, lebar,
luas, dan bentuk perabot hendaknya dapat diatur lebih leluasa.
10. perlu ada lorong yang cukup lebar untuk jalan apabila sewaktu-waktu terjadi
musibah/ kebakaran.
Penempatan
ruang perpustakaan sekolah hendaknya di lokasi yang strategis. Sebab
perpustakaan merupakan komponen utama pendukung kegiatan belajar-mengajar.
Agar
menghasilkan penataan ruang perpustakaan yang optimal serta dapat menunjang
kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya
pustakawan perlu memperhatikan aspek/hal-hal berikut ini:
1.
Aspek fungsional
bahwasannya penataan ruang harus mendukung
kinerja perpustakaan secara keseluruhan baik bagi petugas perpustakaan maupun
bagi pemakai perpustakaan. Penataan yang fungsional dapat tercipta jika antar
ruangan mempunyai hubungan yang
fungsional dan bahan pustaka, peralatan dan pergerakan pemakai perpustakaan
dapat mengalir dengan lancar. Antar ruang saling mendukung sehinggal
betul-betul tercipta fungsi penataan ruangan secara optimal.
2.
Aspek psikologis
pengguna;
dilihat dari aspek ini tujuan penataan ruangan adalah agar pengguna
perpustakaan merasa nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan dan merasa tenang.
Kondisi ini dapat diciptakan melalui penataan ruangan yang harmonis dan serasi,
termasuk dalam hal penataan hal perabot perpustakaan.
3.
Aspek estetika
pada aspek ini perlu diperhatikan. Keindahan penataan ruang perpustakaan
salah satunya bisa melalui penataan perabot yang digunakan. Jika perpustakaan
bersih dan penataannya serasi maka pemakai akan merasa ingin berlama-lama
berada di perpustakaan.
4.
Aspek keamanan
bahan pustaka; berkaitan dengan tata ruang, keamanan bahan pustaka bisa dikelompokkan
dalam dua bagian. Pertama faktor keamanan bahan pustaka dari akibat kerusakan secara
alamiah, dan kedua adalah faktor kerusakan/kehilangan bahan pustaka karena
faktor manusia. Penataan ruang harus memperhatikan kedua faktor tersebut.
Hindari masuknya sinar matahari secara langsung dengan intensitas cahaya yang
tinggi, apalagi sampai mengenai koleksi bahan pustaka. Penataan ruang yang
fungsional mampu menciptakan pengawasan terhadap keamanan koleksi perpustakaan
secara tidak langsung dari kerusakan faktor manusia.
Penataan ruang
perpustakaan sekolah memiliki beberapa kegunaan atau manfaat yang harus
dicapai. Manfaat atau kegunaan tersebut menjadi pedoman atau bahan pertimbangan
pada setiap aktivitas penataan ruang. Manfaat-manfaat yang diharapkan dicapai
melalui penataan ruang perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :
a.
dapat menciptakan
suasana aman, nyaman, dan menyenangkan untuk belajar , baik bagi murid-murid,
guru-guru, dan pengunjung lainnya.
b.
mempermudah
murid-murid, guru-guru, dan pengunjung lainnya dalam mencari bahan-bahan
pustaka yang diinginkan.
c.
petugas perpustakaan
sekolah mudah memproses bahan-bahan pustaka, memberikan pelayanan, dan
melakukan pengawasan.
d.
bahan-bahan pustaka
aman dari segala sesuatu yang dapat merusaknya.
e.
memudahkan
perpustakaan sekolah dalam melakukan perawatan terhadap semua perlengkapan
perpustakaan sekolah.
Setiap guru atau petugas perpustakaan sekolah
memerlukan penerangan dalam melaksanakan atau cahaya yang cukup tidak akan
melelahkan mata, tidak mengurangi daya penglihatan dan tidak menyilaukan.
Adanya penerangan yang cukup akan menambah efisiensi dalam kerja, semua petugas
dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa terlalu mengalami kesalahan. Begitu
pula para pengunjung perpustakaan sekolah, baik itu murid-murid, guru-guru,
maupun pengunjung lainnya memerlukan penerangan yang cukup dalam membaca atu
mempelajari buku-buku tertentu.
Sehubungan
dengan penerangan atau cahaya adalah warna yang dipakai pada dinding ruang
perpustakaan sekolah. Warna yang tepat akan mencegah kesilauan, sebab warna itu
apabila disorot oleh sinar akan memantulkan kembali sinar tersebut sesuai
dengan daya pantulnya. Oleh karena itu warna-warna yang digunakan jangan
terlalu terang atau terlalu gelap. Gunakanlah warna-warna yang bersifat sejuk.
Akhirnya
yang perlu dipertimbangkan dalam penataan ruang adalah udara. Agar guru
pustakawan atau petugas perpustakaan sekolah dapat mengerjakan dengan
sebaik-baiknya, dan para pengunjung dapat belajar dengan tenang dan nyaman
perlu adanya udara yang segar dalam hal ini udara tidak panas dan tidak lembab.
Udara yang panas membuat orang menjadi ngantuk, cepat lelah, sedangkan udara
yang lembab menekan perkembangan kreativitas petugas dan kreativitas berpikir.
Selain itu kelembaban udara menimbulkan bermacam-macam jamur yang dapat merusak
buku. Cara yang dapat ditempuh adalah penataan ruang perpustakaan sekolah
sedemikian rupa sehingga lubang-lubang udara atau jendela-jendela tidak
tertutup.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tata ruang, perabot dan perlengkapan perpustakaan sekolah memainkan peran
utama menyangkut bagaimana perpustakaan melayani sekolah. Penampilan estetis
perpustakaan sekolah memberikan rasa nyaman dan merangsang komunitas sekolah
untuk memanfaatkan waktunya di perpustakaan. Untuk menghasilkan sebuah gedung
perpustakaan yang fungsional, pembangunan gedung perpustakaan melibatkan banyak
pihak yang terkait. Mendirikan suatu gedung perpustakaan, diperlukan
pengetahuan yang cukup tentang segala aspek yang merupakan ciri khas gedung
perpustakaan yang bersangkutan. Ruang perpustakaan berstandar tinggi dan
memiliki sejumlah besar sumberdaya berkualitas tinggi merupakan hal penting.
Karena akan berpengaruh terhadap proses pelaksanaan kegiatan dan pencapaian
tujuan.
3.2 Saran
Sebagaimana kita tahu bahwa pepustakaan tidak hanya sebagai sumber belajar
yang sangat penting, perpustakaan juga berfungsi sebagai pusat belajar
mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan pusat rekreasi. Perpustakaan
mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mendayagunakan dan
menyebarluaskan bahan pustaka kepada guru, siswa dan tenaga administrasi. Maka
dari itu sarana dan prasana seperti peralatan, perlengkapan dan penataan ruang
perpustakaan perlu diketahui serta diaplikasikan untuk peningkatan sarana dan
prasarana dalam menunjang proses kegiatan perpustakaan serta keberhasilan
pencapaian tujuan.
DAFTAR
PUSTAKA
Bafadal,
Ibrahim. 2005. Pengelolaan perpustakaan
sekolah. Jakarta: Sinar Grafika
Offset.
Juhrah.
2012. Tata Ruang Peralatan dan Perlengakapan Perpustakaan. [online]: http://librarysmpn1mandastana.wordpress.com/2012/10/15/tata-ruang-peralatan-dan-perlengkapan-perpustakaan/. Askes tanggal 25 Maret 2016.
Manfaluthi.
2010. Tata Ruang Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan. [online]: http://manfaluthi-luthysis.blogspot.com/2010/03/tata-ruang-perabot-dan-perlengkapan.html. Askes tanggal 25 Maret 2016.
http://klik-sini-sob.blogspot.co.id/2013/10/peralatan-dan-perabotan-perpustakaan.html, askes tanggal 25 Maret 2016.
https://azizsangpustakawan.wordpress.com/perpustakaan-sekolah/, askes tanggal 25 Maret 2016.
http://heraherliana023.blogspot.co.id/2015/01/ruang-dan-perlenkapan-perpustakaan.html, askes tanggal 25 Maret 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar