Jumlah Pengunjung

Jumat, 03 Maret 2017

RUANG DAN PERLENGKAPAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH



BAB I
PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang Masalah
            Peningkatan mutu pendidikan dari mulai tingkat Sekolah Dasar sampai Sekolah Menengah Atas telah menjadi kebijakan pemerintah yang harus diwujudkan sebaik-baiknya. Salah satu upaya untuk peningkatan mutu pendidikan sebagai mana disebutkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tersurat bahwa setiap satuan pendidikan jalur sekolah baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar. Salah satu sumber belajar yang sangat penting adalah perpustakaan, dari mulai tenaga kependidikan, peserta didik maupun staf penyelenggara sekolah memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang diperlukan baik yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan maupun sekedar untuk hiburan.
            Sebagaimana kita tahu bahwa pepustakaan tidak hanya sebagai sumber belajar yang sangat penting, perpustakaan juga berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan pusat rekreasi. Perpustakaan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mendayagunakan dan menyebarluaskan bahan pustaka kepada guru, siswa dan tenaga administrasi. Namun sangat kita sadari bahwa peran penting perpustakaan ini belum merupakan prioritas utama baik dari pihak sekolah maupun pemerintah karena perpustakaan sekolah yang ada sekarang belum dapat dikatakan memadai dari sisi sarana maupun prasarana termasuk gedung/ruang perpustakaan dan perlengkapannya.
            Untuk dapat sedikit mengatasi kendala-kendala yang ada dan memaksimalkan fungsi perpustakan perlu direncanakan pengaturan tata ruang dan perlengkapan perpustakaan dengan baik. Suatu perpustakaan bukan hanya menyediakan ruang kemudian mengisi dengan koleksi yang diatur berdasarkan suatu sistem tertentu serta siap dipinjamkan tetapi letak perpustakaan, bentuk ruang, penataan perabot, perlengkapan, alur petugas, pengguna, penerangan, dan udara perlu perhatikan oleh penyelenggara pepustakaan.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan di atas, maka masalah yang akan kami bahas adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimanakah ruang perpustakaan sekolah?
2.      Apakah yang menjadi peralatan dan perlengkapan perpustakaan sekolah?
3.      Bagaimanakah menata ruang perpustakaan sekolah?

1.3  Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui bagaimanakah ruang perpustakaan sekolah.
2.      Untuk mengetahui apakah yang menjadi peralatan dan perlengkapan perpustakaan sekolah.
3.      Untuk mengetahui bagaimanakah ruang perpustakaan sekolah.















BAB II
PEMBAHASAN

            Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana dalam mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap murid-murid. Dalam penyelenggaraannnya memerlukan ruang khusus serta perlengkapannnya semakin menunjang penyelenggaraan perpustakaan. Ruang dan perlengkapan yang tersedia harus ditata dan dirawat dengan baik sehingga benar-benar menunjang perpustakaan sekolah secara efektif dan efisien.

2.1  Ruang Perpustakaan Sekolah
Ruang perpustakaan sekolah bisa berupa ruang seperti ruang kelas karena memang yang ada hanya ruang kelas biasa yang kebetulan tidak terpakai, dan bisa berupa gedung khusus yang dalam pembangunannya memang direncanakan untuk perpustakaan sekolah. Apapun bentuknya baik berupa ruang kelas ataupun gedung khusus harus memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu untuk penyelenggaraan perpustakaan sekolah.
Luas gedung atau ruang perpustakaan sekolah tergantung jumlah murid yang dilayani. Dalam “Buku Pedoman Pembakuan Pembangunan Sekolah”, dijelaskan ukuran gedung atau ruang perpustakaan sekolah untuk masing-masing tipe sekolah. Kiranya dapat dijadikan pedoman dalam pendirian gedung atau ruang perpustakaan sekolah. Untuk SD rata-rata luas ruangannya 56 m2 .SMP rata-rata luas ruangannya antara 100-400 m2, dan SMA rata-rata luas ruangannya antara 100-300 m2.
Berikut ukuran gedung atau ruang perpustakaan sekolah untuk masing – masing tipe sekolah :
SD tipe A (360 – 480 murid) luas ruangannya = 56 m2
SD tipe B (180 – 360 murid) luas ruangannya = 56 m2
SD tipe C (  90 – 180 murid) luas ruangannya = 56 m2

SMP tipe A (1200 – 1400 murid) luas ruangannya = 400 m2
SMP tipe B (800 – 1200 murid) luas ruangannya = 300 m2
SMP tipe C (400 – 480 murid) luas ruangannya = 200 m2
SMP tipe D ( 250- 280 murid) luas ruangannya = 100 m2

SMA tipe A (850 – 1150 murid) luas ruangannya = 300 m2
SMA tipe B (400 – 850 murid) luas ruangannya = 200 m2
SMA tipe C (250 – 400 murid) luas ruangannya = 100 m2

Satu hal yang perlu diingat bahwa dalam mendirikan gedung perpustakaan sekolah harus dipertimbangkan dengan cermat tentang lokasi. Sering kali kita lihat adanya gedung perpustakaan sekolah yang megah dengan biaya pembangunan yang cukup tinggi tetapi kurang efektif dalam pemanfaatannya. Kelemahan tersebut dalam hal mana faktor yang menentukan adalah kurang tepatnya lokasi  gedung tersebut. sebagai contoh adalah penempatan gedung perpustakaan sekolah yang berdekatan dengan lapangan olah raga yang sering kali membuat kebisingan, padahal murid-murid yang belajar di perpustakaan sekolah sangat memerlukan ketenangan.
Perpustakaan sekolah tidak mementingkan kemegahan tetapi yang penting perencanaan pembangunan yang matang sehingga menghasilkan suatu bangunan yang berkualitas tinggi dan berfungsi secara tepat guna dan berdaya guna. Untuk itu ada beberapa asas atau pedoman yang perlu diperhatikan pada waktu mendirikan gedung perpustakaan sekolah, atau dalam memilih salah satu ruang untuk kepentingan perpustakaan sekolah:
1.      Fungsi utama perpustakaan sekolah adalah sebagai sumber belajar. keberadaannya berhubungan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas. oleh sebab itu gedung atau ruang perpustakaan sekolah berdekatan dengan kelas-kelas yang ada.
2.      Gedung perpustakaan sekolah sebaiknya tidak jauh dari tempat parkir. asas ini khususnya pada sekolah yang luas sekali, dan lebih-lebih melayani pengunjung pada sore hari.
3.      Gedung atau ruang perpustakaan sekolah sebaiknya jauh dari kebisingan yang sekiranya mengganggu ketenangann murid-murid yang sedang belajar di perpustakaan sekolah.
4.      Gedung atau perpustakaan sekolah sebaiknya mudah dicapai oleh kendaraan yang akan mengangkut buku-buku.
5.      Gedung atau ruang perpustakaan sekolah harus aman, baik dari bahaya kebakaran, kebanjiran ataupun pencurian.
6.      Gedung atau perpustakaan sekolah sebaiknya ditempatkan dilokasi yang kemungkinannya mudah diperluas pada masa yang akan datang.

2.2  Peralatan dan Perlengkapan Perpustakaan Sekolah
Selain memerlukan gedung atau ruang, penyelengaraan perpustakaan sekolah memerlukan sejumlah peralatan dan perlengkapan, baik untuk pelayanan kepada pengunjung maupun untuk “processing” bahan-bahan pustaka dan ketatausahaan.

2.2.1  Peralatan Perpustakaan Sekolah
              Peralatan perpustakaan adalah alat yang dipergunakan staf dan pustakawan untuk menyelesaikan tugas utamanya sehingga kegiatan didalam perpustakaan berjalan secara optimal dalam menjalankan fungsinya. Peralatan yang terdapat di perpustakaan digolongkan dalam dua jenis yaitu yang bersifat habis pakai dan yang bersifat tahan lama.
              Pengertian peralatan yang habis pakai maksudnya adalah peralatan yang relativ cepat habis seperti pensil, kertas, formulir pendaftaran, kertas untuk membuat kantong buku, dan lain sebagainya. Jenis peralatan ini biasanya diadakan setahun sekali. Sedangkan peralatan yang bersifat tahan lama maksudnya adalah peralatan yang dapat digunakan terus menerus dalam jangka waktu yang relative lama, misalnya mesin ketik, pelubang kertas, gunting, penggaris, dan lain sebagainya. Selain kedua jenis peralatan tersebut, pada perpustakaan yang sudah maju (modern) banyak menggunakan peralatan elektronik sebagai penunjang kegiatan perpustakaannya, misalnya computer, TV, VCD player, alat baca mikro, video recorder, dan lain sebagainya.
            Guna mendapatkan perlengkapan yang sesuai dengan kebutuhan staf dan pengguna perpustakaan maka dimungkinkan dalam kegiatan pengadaan perlengkapan perpustakaan mempergunakan jasa seorang konsultan interior. Adapun peranan konsultan interior tersebut dapat membatu pihak perpustakaan dalam menentukan beberapa hal berikut ini: 
1. Inventarisasi perlengkapan/perabot yang ada dan masih dapat dimanfaatkan
2. Kapasitas ruang yang tersedia
3. Spesifikasi perlengkapan yang dibutuhkan
4. Rencana tata ruang perpustakaan
5. Membantu memilih perlengkapan yang ditawarkan pihak luar
            Peralatan perpustakaan yang perlu disediakan untuk menunjang kegiatan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1.
Komputer
         Kompuer ini dapat digunakan untuk kegiatan administrasi, untuk akses penggunaan catalog online, menjalankan program atau koleksi multi media, control sirkulasi.
2. Printer
         Salah satu alat tambahan untuk melengkapi computer adalah printer. Gunanya adalah untuk mencetak hasil pekerjaan kita yang telah dibuat di computer. Alat-alat lain ini diperlukan terutama oleh perpustakaan besar yang sudah mengarah pada perpustakaan digital.
3. Alat pemutar kaset audio atau video
Alat ini digunakan untuk mendengar atau melihat rekaman suara ataupun kombinasi dari keduanya. Koleksi inipun saat ini perlahan-lahan mulai digantikan dengan bentuk CD atau DVD yang dapat dijalankan dengan computer yang lebih fleksibel.


4.      Alat pemutar VCD atau DVD
Alat ini digunakan untuk memutar rekaman video yang disimpan dalam bentukvideo CD dan DVD. Namun koleksi ini juga bias dimaninkan menggunakan computer.
5.      Proyektor film atau slide
Alat ini digunakan untuk memainkan koleksi perpustakaan dalam bentuk film atau slide. Koleksi ini mulai digantikan dengan CD dan DVD.

6. Mesin fotocopy
Alat ini digunakan untuk menduplikasi dokumen yang aslinya. Saat ini mesin fotocopy telah dikombinasi dengan mesin printer, dan scanner.

7. Pesawat telpon
 Alat ini digunakan untuk komunikasi keluar  perpustakaan.

8. Mesin potong kertas
Alat ini digunakan untuk memotong kertas. Berbagai macam bentuknya. Ada yang dijalankan manual ada pula yang menggunakan tenaga listrik. Biasanya alat ini digunakan di ruang  fotocopy atau ruang penjilidan.

9. Mesin jahit
Alat ini digunakan untuk menjilid buku(dalam perawatan bahan pustaka). Alat ini biasa disimpan di ruang penjilidan.

10. Alat perekat
Alat ini digunakan untuk menjilid bahan pustaka yang dijilid kembali(perawatan bahan pustaka).




11. Mesin pencetak
Alat ini digunakan untuk mencetak dokumen, seperti cover buku, blanko surat, amplop. Mesin cetak besar bahkan dapat mencetak buku, poster, brosur dengan warna lengkap atau full color.
            Peralatan perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan secara langsung dalam mengerjakan tugas/kegiatan di perpustakaan. Yang termasuk dalam perlengkapan perpustakaan antara lain :
a) Buku pedoman perpustakaan,
b) Buku klasifikasi,
c) Kartu catalog,
d) Buku Induk,
e) Kantong buku,
f) Lembar tanggal kembali,
g) Label,
h) Cap inventaris,
i) Cap perpustakaan,
j) Bak stempel,
k) Kartu pemesanan,
l) Mesin ketik/Komputer,
m) Lem dll.
2.2.2  Perlengkapan Perpustakaan Sekolah
            Perabotan perpustakaan adalah sarana pendukung atau perlengkapan  perpustakaan sekolah yang digunakan perpustakaan agar dapat optimal dibutuhkan dan perabot perlengkapan perpustakaan antara lain:
a) Meja dan kursi sirkulasi yang memiliki desian khusus, biasanya disesuaikan dengan aktivitas di sirkulasi dan kebutuhan perlengkapan untuk mendukung layanan sirkulasi.
b) Meja dan kursi baca sangat dibutuhkan oleh perpustakaan dengan pemilihan jenis disesuaikan dari luas ruangan perpustakaan.
c) Meja dan kursi kerja. Tidak begitu banyak dibutuhkan oleh perpustakaan, namun demikian meja kerja ini sangat penting. Segala aktivitas perpustakaan dikendalikan dari meja kerja.
d) Meja atau rak atlas dan kamus yang dapat dimanfaatkan untuk menempatkan surat kabar yang dilengkapi dengan alat penjepit (stick).
e) Lemari katalog atau disebut juga kabinet katalog yang digunakan untuk menyimpan kartu katalog.
f) Lemari multi media yang digunakan untuk menyimpan koleksi dalam bentuk multi media seperti kaset, CD ROM, mikrofilm.
g) Lemari arsip digunakan untuk arsip perpustakaan yang berupa data siswa yang menjadi anggota perpustakaan, data siswa yang meminjam koleksi perpustakaan dan data koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah.
h) Laci penitipan tas atau locker dapat dimanfaatkan untuk menitipkan tas, jaket dan barang yang tidak diperkenankan masuk ke dalam ruangan perpustakaan.
i) Kereta buku biasanya sangat dibutuhkan di perpustakaan sekolah yang besar. Kegunaanya adalah untuk mengangkut buku-buku yang dikembalikan oleh siswa dari meja sirkulasi ke rak buku.
j) Papan display adalah suatu papan yang dapat digunakan untuk memperlihatkan informasi buku baru
.
              Jenis-jenis perabot perpustakaan yang perlu diadakan oleh perpustakaan sesuai dengan kegiatan layanan perpustakaan, antara lain berikut ini:
1.      Rak Buku
Rak buku dipergunakan untuk menyimpan buku-buku. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam tergantung biaya yang ada dan kondisi pemakai. Rak koleksi buku hendaknya diberi petunjuk mengenai buku yang ditempatkan di rak tersebut, misalnya nomor urut kelas (370-399).
2.      Rak surat kabar
Agar tidak cepat rusak/sobek maka untuk surat kabar dibuat rak khusus. Bentuknya bisa bermacam-macam, Batang-batang pada rak surat kabar merupakan alat penjepit agar surat kabar tidak jatuh.
3.      Rak majalah
Agar majalah terlihat dengan jelas, dibuat rak khusus. Lebar papan tempat menyandarkan majalah disesuaikan dengan tinggi majalah, dipasang agak miring kebelakang.
4.      Meja dan kursi baca
Meja dan kursi baca dipakai oleh pengunjung untuk membaca buku diperpustakaan.
5.      Kartu katalog
Kartu katalog umumnya berukuran 7,5 x 12,5 cm. Kartu katalog minimal harus ada 3 buah yakni untuk kartu pengarang, kartu judul dan kartu subyek
6.      Lemari penitipan tas
      Untuk ruangan depan diperlukan tempat penitipan tas untuk penggunanya, Dapat juga di sediakan lemari kaca untuk pameran, dan kursi tamu. Lobby yang cukup besar, dapat difungsikan sebagai tempat pameran.
7.      Tempat peminjaman/meja sirkulasi
      Tempat peminjaman memerlukan meja yang dirancang secara khusus. Selain itu, dilengkapi dengan meja kerja dan kursi petugas (sesuai dengan jumlah petugas), rak buku, komputer, kereta buku, telepon.
8.      Meja layanan rujukan
      Layanan rujukan memerlukan meja kerja dan kursi untuk petugas, kursi untuk penanya (tamu), rak khusus untuk koleksi rujukan.
9.      Meja komputer
          Komputer sebenarnya dapat ditempatkan di meja kerja biasa. Namun ukuran terutama tingginya, biasanya tidak membuat nyaman pengguna komputer tersebut. Oleh karena itu, sebaiknya untuk menempatkan komputer ini digunakan meja yang dirancang khusus untuk komputer.
10.  Meja/ kursi untuk kerja petugas
      Jumlah ruangan untuk petugas tergantung pada jumlah tenaga, keragaman kegiatan layanan, dan luas ruangan perpustakaan secara keseluruhan.



2.3  Tata Ruang Perpustakaan Sekolah
Penataan ruang perpustakaan perlu dilakukan secara hati-hati dan mempertimbangkan berbagai aspek. Tata ruang perpustakaan sekolah adalah penataan atau penyusunan segala fasilitas perpustakaan sekolah di ruang atau gedung yang tersedia. Penataan ruang perpustakaan sekolah sangat penting, sebab dengan penataan ruang tersebut memungkinkan pemakaian ruang perpustakaan sekolah lebih efisien, memperlancar para petugas dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya, mencegah adanya rasa terganggu antara yang satu pihak dengan pihak yang lain.
Untuk memperlancar kegiatan pelayanan dan penyelesaian pekerjaan, dalam penataan ruangan perlu diperhatikan prinsip-prinsip tata ruang sebagai berikut:
1.      pelaksanaan tugas yang memerlukan konsentrasi hendaknya ditempatkan di ruang terpisah atau di tempat yang aman dari gangguan.
2.      bagian yang bersifat pelayanan umum hendaknya ditempatkan di lokasi yang strategis agar mudah dicapai.
3.       penempatan perabot, seperti meja, kursi, dan rak hendaknya disusun dalam bentuk garis lurus.
4.       jarak satu meubelair dengan lainnya dibuat agak lebar agar orang yang lewat lebih leluasa.
5.      bagian-bagian yang mempunyai tugas sama, hampir sama, atau merupakan kelanjutan, hendaknya ditempatkan di lokasi yang berdekatan.
6.      bagian yang menangani pekerjaan yang bersifat berantakan seperti pengolahan, penjilidan dan pengetikan, hendaknya ditempatkan yang tidak tampak oleh khalayak umum (pengguna perpustakaan).
7.      apabila memungkinkan, semua petugas dalam satu unit/ ruangan duduk menghadap ke arah yang sama dan pimpinan duduk di belakang.
8.      alur pekerjaan hendaknya bergerak maju dari satu meja ke meja lain dalam satu garis lurus.
9.       ukuran tinggi, rendah, panjang, lebar, luas, dan bentuk perabot hendaknya dapat diatur lebih leluasa.
10.  perlu ada lorong yang cukup lebar untuk jalan apabila sewaktu-waktu terjadi musibah/ kebakaran.
Penempatan ruang perpustakaan sekolah hendaknya di lokasi yang strategis. Sebab perpustakaan merupakan komponen utama pendukung kegiatan belajar-mengajar.
Agar menghasilkan penataan ruang perpustakaan yang optimal serta dapat menunjang kelancaran tugas perpustakaan sebagai lembaga pemberi jasa, sebaiknya pustakawan perlu memperhatikan aspek/hal-hal berikut ini:
1.        Aspek fungsional
 bahwasannya penataan ruang harus mendukung kinerja perpustakaan secara keseluruhan baik bagi petugas perpustakaan maupun bagi pemakai perpustakaan. Penataan yang fungsional dapat tercipta jika antar ruangan mempunyai hubungan  yang fungsional dan bahan pustaka, peralatan dan pergerakan pemakai perpustakaan dapat mengalir dengan lancar. Antar ruang saling mendukung sehinggal betul-betul tercipta fungsi penataan ruangan secara optimal.
2.        Aspek psikologis
pengguna; dilihat dari aspek ini tujuan penataan ruangan adalah agar pengguna perpustakaan merasa nyaman, leluasa bergerak di perpustakaan dan merasa tenang. Kondisi ini dapat diciptakan melalui penataan ruangan yang harmonis dan serasi, termasuk dalam hal penataan hal perabot perpustakaan.
3.        Aspek estetika
       pada aspek ini perlu diperhatikan. Keindahan penataan ruang perpustakaan salah satunya bisa melalui penataan perabot yang digunakan. Jika perpustakaan bersih dan penataannya serasi maka pemakai akan merasa ingin berlama-lama berada di perpustakaan. 
4.        Aspek keamanan
bahan pustaka; berkaitan dengan tata ruang, keamanan bahan pustaka bisa dikelompokkan dalam dua bagian. Pertama faktor keamanan bahan pustaka dari akibat kerusakan secara alamiah, dan kedua adalah faktor kerusakan/kehilangan bahan pustaka karena faktor manusia. Penataan ruang harus memperhatikan kedua faktor tersebut. Hindari masuknya sinar matahari secara langsung dengan intensitas cahaya yang tinggi, apalagi sampai mengenai koleksi bahan pustaka. Penataan ruang yang fungsional mampu menciptakan pengawasan terhadap keamanan koleksi perpustakaan secara tidak langsung dari kerusakan faktor manusia.  
Penataan ruang perpustakaan sekolah memiliki beberapa kegunaan atau manfaat yang harus dicapai. Manfaat atau kegunaan tersebut menjadi pedoman atau bahan pertimbangan pada setiap aktivitas penataan ruang. Manfaat-manfaat yang diharapkan dicapai melalui penataan ruang perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut :
a.       dapat menciptakan suasana aman, nyaman, dan menyenangkan untuk belajar , baik bagi murid-murid, guru-guru, dan pengunjung lainnya.
b.      mempermudah murid-murid, guru-guru, dan pengunjung lainnya dalam mencari bahan-bahan pustaka yang diinginkan.
c.       petugas perpustakaan sekolah mudah memproses bahan-bahan pustaka, memberikan pelayanan, dan melakukan pengawasan.
d.      bahan-bahan pustaka aman dari segala sesuatu yang dapat merusaknya.
e.       memudahkan perpustakaan sekolah dalam melakukan perawatan terhadap semua perlengkapan perpustakaan sekolah.
Setiap guru atau petugas perpustakaan sekolah memerlukan penerangan dalam melaksanakan atau cahaya yang cukup tidak akan melelahkan mata, tidak mengurangi daya penglihatan dan tidak menyilaukan. Adanya penerangan yang cukup akan menambah efisiensi dalam kerja, semua petugas dapat bekerja dengan sebaik-baiknya tanpa terlalu mengalami kesalahan. Begitu pula para pengunjung perpustakaan sekolah, baik itu murid-murid, guru-guru, maupun pengunjung lainnya memerlukan penerangan yang cukup dalam membaca atu mempelajari buku-buku tertentu.
            Sehubungan dengan penerangan atau cahaya adalah warna yang dipakai pada dinding ruang perpustakaan sekolah. Warna yang tepat akan mencegah kesilauan, sebab warna itu apabila disorot oleh sinar akan memantulkan kembali sinar tersebut sesuai dengan daya pantulnya. Oleh karena itu warna-warna yang digunakan jangan terlalu terang atau terlalu gelap. Gunakanlah warna-warna yang bersifat sejuk.
            Akhirnya yang perlu dipertimbangkan dalam penataan ruang adalah udara. Agar guru pustakawan atau petugas perpustakaan sekolah dapat mengerjakan dengan sebaik-baiknya, dan para pengunjung dapat belajar dengan tenang dan nyaman perlu adanya udara yang segar dalam hal ini udara tidak panas dan tidak lembab. Udara yang panas membuat orang menjadi ngantuk, cepat lelah, sedangkan udara yang lembab menekan perkembangan kreativitas petugas dan kreativitas berpikir. Selain itu kelembaban udara menimbulkan bermacam-macam jamur yang dapat merusak buku. Cara yang dapat ditempuh adalah penataan ruang perpustakaan sekolah sedemikian rupa sehingga lubang-lubang udara atau jendela-jendela tidak tertutup.
























BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Tata ruang, perabot dan perlengkapan perpustakaan sekolah memainkan peran utama menyangkut bagaimana perpustakaan melayani sekolah. Penampilan estetis perpustakaan sekolah memberikan rasa nyaman dan merangsang komunitas sekolah untuk memanfaatkan waktunya di perpustakaan. Untuk menghasilkan sebuah gedung perpustakaan yang fungsional, pembangunan gedung perpustakaan melibatkan banyak pihak yang terkait. Mendirikan suatu gedung perpustakaan, diperlukan pengetahuan yang cukup tentang segala aspek yang merupakan ciri khas gedung perpustakaan yang bersangkutan. Ruang perpustakaan berstandar tinggi dan memiliki sejumlah besar sumberdaya berkualitas tinggi merupakan hal penting. Karena akan berpengaruh terhadap proses pelaksanaan kegiatan dan pencapaian tujuan.

3.2  Saran
Sebagaimana kita tahu bahwa pepustakaan tidak hanya sebagai sumber belajar yang sangat penting, perpustakaan juga berfungsi sebagai pusat belajar mengajar, pusat informasi, pusat penelitian sederhana dan pusat rekreasi. Perpustakaan mempunyai tugas mengumpulkan, mengolah, menyimpan, mendayagunakan dan menyebarluaskan bahan pustaka kepada guru, siswa dan tenaga administrasi. Maka dari itu sarana dan prasana seperti peralatan, perlengkapan dan penataan ruang perpustakaan perlu diketahui serta diaplikasikan untuk peningkatan sarana dan prasarana dalam menunjang proses kegiatan perpustakaan serta keberhasilan pencapaian tujuan.






DAFTAR PUSTAKA


Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan perpustakaan sekolah. Jakarta: Sinar     Grafika Offset.
Juhrah. 2012. Tata Ruang Peralatan dan Perlengakapan Perpustakaan. [online]: http://librarysmpn1mandastana.wordpress.com/2012/10/15/tata-ruang-peralatan-dan-perlengkapan-perpustakaan/. Askes tanggal 25 Maret 2016.
Manfaluthi. 2010. Tata Ruang Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan. [online]: http://manfaluthi-luthysis.blogspot.com/2010/03/tata-ruang-perabot-dan-perlengkapan.html. Askes tanggal 25 Maret 2016.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar